Info Sekolah
Senin, 25 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Pembelajaran Konsteksual yang Menyenangkan dan Bermakna Melalui Kunjungan Industri

Diterbitkan :

Konsep pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu Guru menghubungkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, sehingga dapat mendorong Siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Masnur Muslich, 2009:41).

Menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2009:164), pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih Siswa untuk saling bekerjasama; belajar mengintegrasikan antara pengetahuan yang diperoleh dengan dunia kerja dalam suasana yang menyenangkan dan gembira; mempraktekkan dan merefleksikan pengetahuan dengan pengalaman baru; serta menggunakan berbagai sumber belajar sehingga Siswa menjadi lebih aktif dan kritis untuk saling sharing dengan teman.

Setiap proses pembelajaran bertujuan pada ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi ketuntasan penguasaan substansi, serta ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar yang ditempuh (Permendikbud No. 104 Tahun 2014). Pembelajaran kontekstual, salah satu strategi pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar tidak hanya bagi Siswa, melainkan juga bagi Guru.

Penulis merupakan Guru TKRO di SMK Negeri 10 Semarang yang mengampu Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Untuk mencapai ketuntasan belajar pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumas dengan Materi Jenis Oli Mesin dan Penggantian Oli Mesin Mobil, dapat menerapkan konsep pembelajaran kontekstual dengan melakukan kunjungan industri ke bengkel mobil yang memberi layanan penjualan berbagai jenis oli mesin dan melayani penggantian oli mesin mobil.

Dengan kunjungan industri tersebut, Siswa dapat melihat secara langsung suasana/kondisi industri, kemudian menghubungkan antara materi jenis oli mesin dan penggantian oli mesin dengan situasi dunia nyata di bengkel. Kunjungan industri juga sangat berguna untuk menanamkan kesiapan sejak dini bagi Siswa TKRO yang akan melaksanakan magang, karena telah memiliki pengalaman dengan melihat langsung kondisi dan suasana dunia kerja.

Tahapan pembelajaran kontekstual melalui kunjungan industri pada materi jenis oli mesin dan penggantian oli mesin, yaitu:  1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan materi. Di dalam pembelajaran tersebut Guru membentuk kelompok belajar; 2) Guru melaksanakan evaluasi dan penilaian untuk memastikan ketuntasan dan kompetensi pengetahuan maupun keterampilan Siswa; 3) Guru memfasilitasi kunjungan industri dengan bermitra dengan beberapa bengkel mobil untuk dikunjungi oleh kelompok Siswa; 4) Guru menyusun jadwal kunjungan dan pembagian bengkel yang akan dikunjungi oleh kelompok Siswa yang berbeda satu dengan yang lain; 5) Jika diperlukan, Guru dapat meminta bantuan Guru Produktif yang lain untuk mendampingi masing-masing kelompok saat melaksanakan kunjungan industri; 6) Masing-masing kelompok merefleksi dan mengumpulkan data yang dari hasil kunjungan industri.

Meskipun membutuhkan perencanaan, usaha, dan waktu yang lebih banyak, pembelajaran kontekstual dengan melakukan kunjungan industri, memberikan manfaat pembelajaran yang bermakna karena: (a) Pembelajaran menjadi lebih riil, karena materi yang dipelajari akan tertanam erat dalam memori Siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan; (b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada Siswa; (c) Menekankan pada aktivitas Siswa secara penuh, baik fisik maupun mental; (d) Kunjungan industri dalam pembelajaran bukan hanya sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi juga sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan Siswa di lapangan; (e) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh Siswa, bukan hasil pemberian dari Guru; dan (f) Penerapan pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna.

Guru sebagai mitra belajar Siswa, memberikan pengalaman belajar yang dapat langsung mengintegrasikan hasil belajar di sekolah dengan pengalaman dan pengamatan langsung di dunia kerja, sehingga memberi penguatan pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Siswa melalui proses pembelajaran kontekstual yang bermakna, tuntas, dan menyenangkan.

Penulis: Arimurti Asmoro, S.Pd., M.Pd., Guru Produktif TKRO

Editor: Tim Humas

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar