Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Meningkatkan Kreatifitas Belajar PPKn dengan Model Inquiry Learning dalam Rumusan Sila-sila Pancasila sebagai Dasar Negara

Diterbitkan :

Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) di tingkat SMK memiliki peran penting dalam membenytuk pemahaman siswa akan nila-nilai dasar negara. Mengntegrasikan model pembelajaran Inquiry learning dalam pembelajaran PPKn dapat menjadi metode yang efektigf untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa.

Model Inquiry learning merangsang siswa bertanya, menyelidiki dan mengeksplorasi konsep-konsep daklam pembejaran mereka. Dalam kontek PPKn menggunakan rumusn sila –sila Pancasila sebagai dasar negara dapat menjadi landasan yag kuat untuk memulai proses ini. 

Langkah-langkah untuk meningkatkan kreativitas belajar PPKn dengan model iquiry learning :

Pertama, Memahami sila sila Pancasila: Siswa perlu memahami secara mendalam tentang lima sila pancasila ketuhanan yang magha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia, kerakyartan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kedua, Menyusun pertayaan-pertanyaan kritis: Guru dapat mengajar siswa untuk merumuskan pertnyaan kritis terkait setiap sila peancasila seperti bagaimana nila-nilai ini tercermin dalam kehidupan sehari hari atau bagaimana sisla-sila dapat diterapkan dalam situasi konteprer

Ketiga, Proses penelitian dan eksplorasi: Siswa kemudian diajak untuk melakukan penelitian lebih lant untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan tersebut ini dapat melibatkan diskusi kelompok , wawancara dengan narasumber , atau pencarian informasi dari berbagai sumber yang relevan.

Keempat, Proyek Kolaboratif: Menggunakan hasi penelitian , siswa dapat diberi tugas untuk berkolaborasi dalam membuat projek yang menyoroti penerapan nilai-nilai pancasila dalam konteks  nyata, seperti membuat kampanye sosial, diskusi panel, atau membuat karya seni yang merefleksikan nilai-nilai tersebut.

Kelima, Refleksi dan Evaluasi: Pentingnya bagi siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran ini, mengidentifikasi pembelajaran apa yang diperoleh, bagaimana pengalaman ini memperkaya pemahaman mereka tentang Pancasila, dan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat dari Pendekatan ini:  (1) Pengembangan Pemikiran Kritis: siswa akan belajar untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi nilai-nilai Pancasila dengan sudut pandang kritis; (2) Keterlibatan Aktif: model pembelajaran ini mendorong partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar, meningkatkan keterlibatan mereka; (3) Pengalaman Praktis: melalui proyek kolaboratif, siswa dapat merasakan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata, menjadikannya pengalaman belajar yang mendalam.

Integrasi model inquiry learning dalam pembelajaran PPKn di SMK dapat membawa manfaat besar bagi siswa, membantu mereka tidak hanya memahami, tetapi juga menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan mereka.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Dra. Sami, Guru Mapel PPKn

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar