Info Sekolah
Kamis, 13 Feb 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Kenangan Bermakna bersama Guru SMA yang Mengubah Cara Berpikir

Diterbitkan :

SMA Islam Taallumul Huda Bumiayu Kabupaten Brebes selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dalam perjalanan hidup saya. Sekolah ini bukan hanya sekadar tempat belajar, melainkan juga menjadi tempat yang penuh inspirasi dan pembentukan karakter. Salah satu hal yang membuatnya begitu istimewa adalah cara para guru di sana menyampaikan ilmu, yang tidak hanya menarik tetapi juga sangat membekas di hati kami, para siswa.

Salah satu pengalaman belajar yang paling saya ingat adalah ketika saya diajar oleh guru fisika yang memiliki metode mengajar yang sangat berbeda. Beliau tidak hanya memberikan rumus begitu saja, melainkan mengajak kami untuk menemukan sendiri rumus-rumus tersebut melalui pemahaman mendalam terhadap teori. Cara ini bukan hanya menantang tetapi juga menumbuhkan rasa penasaran dan kepuasan belajar.

Saya masih ingat betapa beliau memanfaatkan papan tulis dari ujung ke ujung untuk menjelaskan proses penurunan rumus. Setiap sudut papan penuh dengan tulisan-tulisan yang membimbing kami menuju jawaban. Jika semua penjelasan tersebut dipindahkan ke buku, bisa menghabiskan hingga sepuluh halaman penuh! Namun, di situlah letak keistimewaannya. Proses panjang itu membuat kami benar-benar memahami konsep di balik setiap rumus, bukan sekadar menghafalnya.

Metode ini mengajarkan kami bahwa ilmu tidak bisa diraih dengan instan. Setiap langkah dalam menemukan rumus mengajarkan pentingnya berpikir logis, memahami dasar teori, dan menghubungkan setiap konsep. Di kelas, suasana belajar menjadi hidup karena kami merasa seperti ilmuwan yang tengah menelusuri teka-teki besar.

Berkat pendekatan yang unik tersebut, fisika tidak lagi terasa menakutkan, melainkan menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menantang. Saya dan teman-teman belajar untuk tidak hanya puas dengan jawaban akhir, tetapi juga menghargai proses di balik jawaban tersebut. Hal ini juga melatih kami untuk berpikir kritis dan sistematis, yang ternyata sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kenangan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa guru yang berdedikasi dan kreatif mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran. Bagi saya, SMA Islam Taallumul Huda bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat di mana guru-guru hebat menciptakan inspirasi. Apa yang mereka tanamkan di masa lalu terus saya bawa hingga sekarang, memberikan bekal berharga untuk perjalanan hidup saya.

Pendidikan modern seringkali terjebak dalam tuntutan kurikulum dan hasil instan, mengabaikan esensi pembelajaran mendalam yang justru menjadi kunci keberhasilan belajar. Dalam hal ini, metode pengajaran guru fisika di SMA saya dulu bisa jadi merupakan implementasi dari konsep deep learning, sebuah pendekatan pembelajaran yang bertujuan membangun pemahaman mendalam dan aplikatif dari konsep-konsep dasar yang belum dikuasai peserta didik.

Deep learning dalam pendidikan memiliki kerangka kerja yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu objektif, proses, dan produk. Tujuannya adalah membangun pemahaman mendalam, prosesnya melibatkan pendekatan konseptual yang jelas, dan hasil akhirnya adalah kemampuan siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari secara menyeluruh. Namun, pendekatan ini sering kali memerlukan waktu dan kesabaran karena dimulai dari hal paling dasar hingga siswa benar-benar memahami konsep secara mendalam. Sayangnya, metode seperti ini kian jarang diterapkan dalam pendidikan modern yang cenderung berfokus pada hasil cepat.

Menghafal sering dianggap sebagai metode kuno dalam pendidikan, tetapi sebenarnya merupakan fondasi penting dalam pembelajaran, sesuai dengan konsep “knowledge” dalam taksonomi Bloom. Menghafal bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk membangun pemahaman yang lebih kompleks. Saya teringat pengalaman di kelas kimia saat guru saya mewajibkan kami untuk menghafal nama-nama unsur Golongan IA hingga VIII A. Satu per satu siswa maju ke depan kelas untuk membuktikan hafalannya. Awalnya terasa sulit, tetapi latihan ini menjadi dasar bagi kami untuk memahami sifat kimia dari setiap unsur dan bagaimana mereka berinteraksi.

Pembelajaran mendalam, seperti yang terjadi dalam kelas fisika dan kimia saya, dimulai dengan konsep dasar yang dapat dimengerti oleh siswa. Pendekatan ini menggunakan pertanyaan bertahap untuk membangun rasa percaya diri dan memastikan pemahaman siswa berkembang secara berkelanjutan. Selain itu, metode ini harus disesuaikan dengan level kompetensi kognitif siswa agar mereka tidak merasa terbebani. Hal ini selaras dengan prinsip kognisi dalam pembelajaran, di mana kognisi tidak hanya mencakup pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis, menginterpretasi, menerapkan, dan mensintesis informasi.

Dalam proses pembelajaran mendalam, teori menjadi landasan yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam bidang-bidang yang melibatkan praktikum seperti fisika dan kimia. Praktik tanpa pemahaman teori hanya akan menghasilkan kesalahan dan kebingungan. Guru harus memastikan bahwa siswa memahami konsep dasar terlebih dahulu sebelum mereka menerapkan teori tersebut dalam praktik. Misalnya, memahami sifat larutan secara teori sebelum melaksanakan percobaan untuk mengamati reaksinya.

Stimulus menjadi kunci dalam proses penerimaan informasi oleh siswa. Informasi yang diberikan guru harus mampu memicu stimulus yang dapat diproses oleh sistem saraf siswa. Tanpa stimulus yang memadai, informasi tidak akan tersimpan dalam memori jangka panjang. Proses pembelajaran ini sangat bergantung pada peran indra sebagai reseptor utama informasi. Ketika salah satu indra terganggu, proses pembelajaran siswa juga akan terhambat. Oleh karena itu, metode pengajaran yang melibatkan berbagai indra, seperti visual, auditori, dan kinestetik, sangat efektif untuk memastikan informasi diterima dengan baik.

Ilmu pengetahuan, untuk dapat diterima dan dipahami, harus disampaikan secara sistematis, logis, dan faktual. Pendekatan yang terstruktur membantu siswa menyusun konsep yang lebih besar dari potongan-potongan informasi yang mereka terima. Konsep-konsep ini kemudian disimpan dalam memori otak dan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, hingga memunculkan respons emosional. Respons emosional ini, seperti rasa puas atau gembira, menjadi indikator keberhasilan pembelajaran. Sebaliknya, kurangnya informasi yang tersimpan dalam memori dapat menyebabkan kebingungan atau bahkan frustrasi.

Pengalaman belajar dengan pendekatan deep learning ini memberikan pelajaran penting bahwa pembelajaran bukanlah sekadar transfer informasi, melainkan proses yang melibatkan eksplorasi, pemahaman, dan penerapan konsep secara mendalam. Meski memerlukan waktu lebih lama, metode ini memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan bagi siswa. Apa yang pernah diterapkan oleh guru-guru saya di masa lalu menjadi bukti bahwa pendidikan yang berakar pada konsep mendalam dan sistematis akan mencetak generasi yang mampu berpikir kritis, logis, dan aplikatif.

Terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu guru SMA saya, yang dengan caranya masing-masing telah menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswanya. Metode mengajar yang digunakan tidak hanya membantu memahami materi, tetapi juga menanamkan nilai dan pelajaran hidup yang bertahan hingga kini. Bisa jadi, apa yang saya alami tersebut adalah contoh nyata dari meaningful learning dalam pendekatan deep learning.

Meaningful learning adalah proses pembelajaran yang tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan mengaitkan materi tersebut dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya. Pembelajaran seperti ini mencerminkan deep learning, yaitu pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam daripada hafalan semata. Dalam deep learning, siswa diajak untuk benar-benar memahami konsep, menghubungkannya dengan kehidupan nyata, dan mampu mengaplikasikannya. Proses ini memerlukan waktu, kesabaran, dan metode yang dirancang dengan baik. Guru-guru yang menggunakan pendekatan ini tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga membangun cara berpikir yang logis, kritis, dan kreatif.

Selain itu, ada momen lain yang masih membekas di ingatan saya, seperti ketika guru kimia meminta kami menghafal tabel periodik. Awalnya, ini terasa membosankan dan sulit. Namun, saat kami mulai menguasainya, saya menyadari bahwa hafalan ini menjadi dasar penting untuk memahami lebih lanjut bagaimana unsur-unsur tersebut bekerja dan berinteraksi. Dalam banyak hal, hafalan menjadi langkah awal yang membantu kami membangun kemampuan analisis yang lebih tinggi. Proses ini, meskipun sederhana, adalah bagian dari meaningful learning yang memberikan pemahaman mendalam.

Guru-guru saya juga sering menggunakan pertanyaan-pertanyaan bertahap untuk membantu kami mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah kami miliki. Ini menciptakan rasa percaya diri dalam belajar. Kami tidak hanya mendengar penjelasan, tetapi aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Pertanyaan seperti “Kenapa ini terjadi?” atau “Bagaimana ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?” mendorong kami untuk berpikir lebih jauh dan melihat relevansi materi dengan dunia di luar kelas.

Kenangan-kenangan ini mengingatkan saya betapa pentingnya peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna. Meaningful learning dalam pendekatan deep learning bukan hanya tentang memahami materi pelajaran, tetapi juga tentang bagaimana pembelajaran tersebut meninggalkan jejak di hati dan pikiran siswa. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru SMA saya yang telah mengajarkan banyak hal dengan cara yang begitu mendalam dan bermakna. Apa yang saya pelajari dari cara mengajar mereka tidak hanya membantu saya di masa sekolah, tetapi juga membentuk cara saya berpikir, memandang, dan menghadapi kehidupan hingga saat ini.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang dan Penulis Buku Manajemen Mengelola Sekolah.

Buku yang sudah diterbitkan :

  1. Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan
  2. Membangun Sekolah Biasa Menjadi Luar Biasa
  3. Rahasia Membangun Sekolah Juara
  4. Kepala Sekolah yang Dirindukan
  5. Kiat Sukses Membangun Sekolah Unggul
Artikel ini memiliki

3 Komentar

Dra.Warni
Sabtu, 18 Jan 2025

Semoga bermanfaat dan menginspirasi sekolah lain.dan sekolah semakin berkualitas .

Balas
Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Sabtu, 18 Jan 2025

Mantaaabbb’s . . . .

Balas
Neneng Kartini
Selasa, 11 Feb 2025

Keren sekali, alumni yg sangat menginspirasi

Balas

Beri Komentar