Kaizen adalah sebuah filosofi atau nilai budaya yang berasal dari Jepang yang berarti usaha terus-menerus untuk melakukan perbaikan atau peningkatan. Dalam konteks pendidikan, nilai Kaizen dapat diimplementasikan pada Siswa di lingkungan sekolah untuk membantu mereka memperbaiki kemampuan belajar, memperbaiki kebiasaan buruk, dan mengatasi kelemahan mereka. Dalam dunia pendidikan implementasi nilai Kaizen dapat membantu Siswa menjadi lebih baik dan lebih sukses dalam belajar.
Pertama-tama, implementasi Kaizen dalam pendidikan dapat dimulai dengan membiasakan Siswa untuk selalu mengevaluasi diri mereka sendiri. Siswa dapat diminta untuk mengidentifikasi kelemahan mereka dalam belajar dan menentukan cara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu, Siswa juga dapat diminta untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dan merancang rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan melakukan evaluasi diri dan menetapkan tujuan yang jelas, Siswa dapat fokus pada hal-hal yang perlu ditingkatkan dan memperbaiki kinerja belajar mereka.
Selain itu, nilai Kaizen juga mendorong Siswa untuk selalu belajar dari kesalahan mereka. Siswa harus dipersilakan untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Guru dan orang tua dapat membantu Siswa untuk mengidentifikasi kesalahan mereka dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan menerima umpan balik dan belajar dari kesalahan, Siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar mereka secara bertahap.
Selanjutnya, implementasi Kaizen dapat membantu Siswa memperbaiki kebiasaan buruk. Siswa dapat diminta untuk menentukan kebiasaan buruk mereka dalam belajar, seperti menunda-nunda pekerjaan atau kurang fokus dalam kelas. Kemudian, Siswa dapat merancang rencana untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut, misalnya dengan menentukan jadwal belajar yang teratur atau mengurangi waktu bermain game. Dengan melakukan perubahan kecil dalam kebiasaan belajar mereka, Siswa dapat meningkatkan efektivitas belajar mereka secara signifikan.
Terakhir, implementasi Kaizen dapat membantu Siswa mengatasi kelemahan mereka dalam belajar. Siswa dapat diminta untuk mengidentifikasi kelemahan mereka dalam mata pelajaran tertentu, seperti matematika atau bahasa Jepang, dan mencari cara untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mata pelajaran tersebut. Guru dapat memberikan bantuan tambahan atau sumber daya lainnya untuk membantu Siswa mengatasi kelemahan mereka. Dengan mengatasi kelemahan mereka, Siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam belajar dan menjadi lebih sukses dalam akademik.
Selain pada Siswa implementasi Kaizen juga sebaiknya diterapkan pada pendidik. Dalam lingkungan sekolah Siswa jarang protes dengan pelayanan Guru, misalnya ketika Guru tidak mengajar Siswa justru senang. Zona nyaman seperti itu terkadang membuat Siswa semakin terlena sehingga membuat produktivitas menurun dan berakibat merugikan Siswa itu sendiri. Maka dari itu Kaizen juga harus diterapkan pada Guru dengan evaluasi mengadakan peningkatan produktivitas kepada Siswa. Guru sebaiknya menerapkan rencana perbaikan dan melakukan perubahan pada praktik pengajaran. Perubahan budaya bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana yaitu mulai saat ini, mulai dari hal kecil dan mulai dari sendiri.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Nur Kholifah, S.S., Guru Bahasa Jepang
Editor: Tim Humas
Bagus bgt artikelnya👏
Bu Nur ini guru dan wakil kelas saya waktu kelas 3 orang nya cantik baik dan tidak mudah marah pokoknya best lah buat bu Nur kholifah, arigatou gozaimasta✌
Mungkin waktunya yg singkat, diajarkan guru bhs jpng ini hanya saat kelas XII, pdhl ingin skli bljr bhsa jpng mungkin krna jam nya yg sebentar jadi tidak bisa bljr bnyk 🥲 arigatou gozaimasta
Beri Komentar