Jurnalistik bagi sebagian masyarakat masih dianggap sebagai suatu hal yang asing dan jarang di dengar, namun pada kenyataannya ilmu jurnalistik merupakan salah satu ilmu yang penting dan diperlukan seiring dengan perkembangan teknologi. Bahkan menurut para ahli, jurnalistik secara ekstrem dapat disamakan dengan udara yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Mengapa demikian?
Sebelum membahasnya lebih lanjut alangkah baiknya untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jurnalistik. Yang pertama, Pengertian jurnalistik menurut Djen Amar tercantum dalam bukunya yang berjudul Hukum Komunikasi Jurnalistik (1984). Ia berpendapat bahwa jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, serta menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dan secepatnya.
Kemudian Roland E. Wolseley Dalam bukunya yang berjudul Understanding Magazines (1969), Wolseley mengartikan jurnalistik sebagai aktivitas pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, termasuk pendapat pemerhati, dan hiburan secara sistematik, baik berbentuk majalah maupun siaran.
Dan yang terakhir menurut Kustadi Suhandang, jurnalistik adalah seni atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, serta menyajikan pemberitaan mengenai peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayak.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jurnalistik adalah keterampilan dalam mencari, mengumpulkan, dan mengolah suatu informasi baik informasi sehari hari, informasi dari para ahli bahkan hiburan untuk disebarkan ke khalayak luas secara cepat guna ,mememuhi kebutuhan hati nurani khalayak. Dari kesimpulan yang sudah diambil dapat diketahui bagaimana pentingnya jurnalistik di era sekarang ini dimana kemajuan teknologi yang pesat menyebabkan semakin cepatnya laju informasi untuk menyebar ke masyarakat sehingga diperlukan ilmu jurnalistik untuk masyarakat dapat mengikuti perkembangan informasi tersebut..
Lalu bagaimana penerapan ilmu jurnalistik dalam sekolah? Dan apa pentingnya? Penerapan ilmu jurnalistik di SMK Negeri 10 Semarang contohnya, baik Guru, Karyawan, maupun Peserta Didik membuat media tulis, berupa majalah dinding, tabloid, web atau blog di internet yang dipergunakan sebagai ajang menampung kreatifitas para Warga Sekolah tersebut. Kegiatan jurnalistik ada yang dapat dilakukan setiap hari, seperti menulis artikel dan berita tentang peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah ke dalam web/blog sekolah, namun ada juga yang dilakukan secara berkala seperti membuat majalah dinding dan tabloid setiap seminggu sekali atau satu bulan sekali.
Pentingnya jurnalistik dapat dirasakan oleh Warga Sekolah maupun lembaga SMK Negeri 10 Semarang. Bagi Warga Sekolah, dapat mengasah keterampilan membaca dan menulis, sehingga pengetahuan umumnya akan bertambah dan ini sejalan dengan dasar dari jurnalistik yaitu wawasan. Jika sudah terbiasa dengan keterampilan dasar seperti itu, maka keterampilan lainnya akan bertambah dengan sendirinya secara bertahap, misal mampu membangun daya kritis nalar Warga Sekolah dalam membaca informasi apapun. Bagi lembaga SMK Negeri 10 Semarang, akan semakin dikenal oleh masyarakat tentang prestasi maupun segala kegiatan yang positif, kreatif, dan inovatif. Sehingga, SMK Negeri 10 Semarang menjadi sekolah kejuruan unggulan yang diminati oleh masyarakat.
Penulis: Daffa Agya Mahardika, Mahasiswa UNNES Lantip Angkatan 2 di SMKN 10 Semarang
Editor: Tim Humas
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Beri Komentar