Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan mata pelajaran yang diajarkan di SMK kelas X sebagai pengganti mata pelajaran Kimia dan Fisika. IPAS diajarkan untuk membekali Peserta Didik agar mampu menyelesaikan permasalahan dikehidupan nyata pada abad 21 ini, yang berkaitan dengan fenomena alam dan social di sekitarnya secara ilmiah dengan menerapkan konsep sains. Setelah mempelajari mata pelajaran IPAS, harapannya Peserta Didik dapat memperoleh kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman,lebih sehat,dan lebih baik.
Pembelajaran IPAS dikemas dalam bentuk Projek (project based learning) yang mengintegrasikan beberapa elemen konten/materi. IPAS terdiri atas 7 aspek materi,salah satunya aspek tersebut adalah makhluk hidup dan lingkungannya. Sangatlah sulit memenuhi Capaian Pembelajaran (CP) dari aspek pertama IPAS di SMK 10 Semarang karena SMK 10 merupakan SMK Tennologi dan Rekayasa yang belum pernah belajar tentang mahkluk hidup,oleh karena itu pembelajaran aspek ini diperlukan projek yang konkret dialam, dikembamgkan berdasarkan pengalaman empirik, sikap ilmiah, dan perkembangan ketrampilan hidup (life skill), artinya ketrampilan yang selalu diperlukan oleh Peserta Didik dimanapun ia berada ketika mengarungi kehidupan kelak di kemudian hari.
Projek Gaya Hidup berkelanjutan (Sustainable Lifestyle) di SMK 10 Semarang sebagai wujud dari penerapan mata pelajaran IPAS yang tertuang dalam P5, mempunyai tujuan agar Peserta Didik dapat menjalankan hidup dengan kesadaran (mindfull) dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan yang dilakukan pada masa kini memiliki dampak pada orang lain dan lingkungannya dimasa yang akan datang. Gaya hidup berkelanjutan dengan memprioritaskan prinsip 3R (Reduce-Reuse-Recycle) dan memperhatikan kesehatan dengan mengonsumsi sayuran yang di tanam sendiri dengan menggunakan media tanam yang ramah lingkungan, hemat ruang, bahkan dapat pula menghasilkan yaitu dengan metode HIDROPONIK. Tanaman sawi dan selada adalah pilihan alternatif sebagai tanaman hidroponik pada projek kali ini. Dengan Tema Gaya hidup berkelanjutan “Hidup Sehat dengan Menanam & mengonsumsi Sayur Hidroponik itu Asyik”yang mengacu pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan harapan terbentuk Peserta Didik yang memiliki sikap kreatif, kerjasama dan peduli terhadap lingkungan serta mampu menghasilkan suatu produk yang ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan Projek ini langkah awal yang ditempuh adalah dengan menganjurkan Peserta Didik menggunakan / memanfaatkan HP, melihat tutorial di youtube tentang video penyemaian bibit sayur selada dan sawi. Dengan berbekal video tersebut Peserta Didik secara berkelompok mulai mempersiapkan alat, bibit sawi dan selada, nutrisi tanam hidroponik dari rumah masing masing. Dengan berpedoman pada LKS Budidaya Tanaman Hidroponik dan tutorial dari youtube peserta didk mulai bekerja. Setelah semua siap, mereka mulai menanam sayuran sawi dan selada, langkah berikutnya merawat, dengan memberi nutrisi dan mengontrol sirkulasi. Sekitar 20-30 hari diharapkan sayuran sawi dan selada siap dipanen dan diganti dengan bibit tanaman lain yang sejenis atau lain jenis. Disinilah Peserta Didik dapat ikut andil membantu memenuhi kebutuhan sayuran dengan keterbatasan tanah/ lahan yang tersedia. Hal inilah yang kita harapkan untuk mewujudkan dan mendapatkan produk ketrampilan hidup yang sudah Peserta Didik praktekkan/lakukan dalam projek di sekolah dan berdampak dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga life skill Peserta Didik dapat meningkat.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Dra. Ninik Rumi Astuti., Guru Mapel IPAS
Editor: Tim Humas
Sae ib Ninik…
Luar biasa bunda Ninik…
Tingkatlan jiwa wirausaha.
Beri Komentar