SMK Negeri 10 Semarang, sebuah sekolah menengah kejuruan, telah lama dipandang rendah oleh masyarakat sekitar. Stigma buruk ini melekat pada sekolah tersebut, sehingga dianggap sulit untuk membuatnya maju dan mengubah persepsinya. Namun, apakah memang tidak mungkin untuk mengubahnya menjadi sekolah yang lebih baik?
Sejak Januari 2022, saya diberi amanah untuk menjadi kepala sekolah di SMK Negeri 10 Semarang. Saya melihat tantangan besar di hadapan saya, tetapi juga percaya bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan pendekatan yang tepat, perubahan yang signifikan dapat terjadi.
Sebagai kepala sekolah, saya memutuskan untuk menerapkan prinsip efek Pygmalion di tempat kerja. Saya memahami bahwa harapan dan ekspektasi yang saya miliki terhadap staf dan siswa akan berpengaruh besar terhadap kinerja dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk memberikan dukungan, dorongan, dan keyakinan kepada seluruh anggota sekolah.
Efek Pygmalion di tempat kerja mengacu pada fenomena di mana harapan atau ekspektasi yang dimiliki seseorang terhadap orang lain dapat mempengaruhi kinerja dan prestasi orang tersebut. Istilah ini terinspirasi oleh kisah dalam mitologi Yunani tentang Pygmalion, seorang pemahat yang menciptakan patung yang sangat indah dan akhirnya menjadi manusia.
Dalam konteks tempat kerja, efek Pygmalion menggambarkan bagaimana persepsi dan harapan kepala sekolah terhadap seorang guru dapat mempengaruhi kinerja dan perkembangan guru tersebut. Jika ekspektasi positif dan keyakinan pada kemampuan individu ditanamkan, guru cenderung merasa lebih termotivasi dan mampu mencapai hasil yang lebih baik. Sebaliknya, ekspektasi negatif dapat meredam motivasi dan mempengaruhi kinerja secara negatif.
Efek Pygmalion dapat terjadi melalui beberapa mekanisme. Pertama, komunikasi verbal dan nonverbal yang bersifat positif atau negatif dari atasan atau rekan kerja dapat mempengaruhi persepsi diri dan keyakinan individu terhadap kemampuannya. Pesan positif dan dorongan dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang, sementara pesan negatif dapat meragukan kemampuan dan menghambat perkembangan.
Kedua, harapan yang disampaikan kepada individu dapat mempengaruhi harapan yang dimiliki oleh individu tersebut terhadap dirinya sendiri. Jika seseorang percaya bahwa atasan atau rekan kerjanya memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuannya, individu tersebut juga akan cenderung memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap dirinya sendiri.
Terakhir, efek Pygmalion juga dapat terjadi melalui pemberian peluang dan umpan balik. Individu yang dianggap memiliki potensi lebih tinggi cenderung diberikan kesempatan dan tanggung jawab yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengalaman, keterampilan, dan kinerja mereka. Sebaliknya, individu yang dianggap memiliki potensi rendah mungkin diabaikan atau diberi tanggung jawab yang kurang menantang, yang dapat membatasi perkembangan mereka.
Efek Pygmalion memiliki implikasi yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kepala Sekolah perlu menyadari kekuatan pengaruh mereka terhadap guru dan mempertimbangkan bagaimana ekspektasi yang mereka miliki dapat mempengaruhi kinerja individu. Penting bagi kepala sekolah untuk memberikan umpan balik konstruktif, dorongan, dan kesempatan yang setara kepada semua guru, tanpa membiarkan ekspektasi negatif membatasi potensi mereka. Selain itu, penting bagi individu untuk menyadari dan mengatasi efek Pygmalion yang mungkin ada dalam lingkungan kerja mereka, dengan tetap memiliki keyakinan pada kemampuan dan potensi diri mereka sendiri.
Melalui komunikasi yang positif dan pemberian umpan balik konstruktif, saya berusaha membangun kepercayaan dan motivasi dalam diri guru dan siswa. Saya menyampaikan harapan bahwa mereka memiliki potensi besar dan mampu mencapai prestasi yang luar biasa. Saya juga memberikan kesempatan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada mereka, memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang.
Hasilnya sangat memuaskan. Dalam waktu satu tahun yang singkat, SMK Negeri 10 Semarang telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek yang berdampak positif bagi seluruh komunitas sekolah.
Pertama-tama, kualitas pembelajaran di sekolah ini mengalami peningkatan yang signifikan. Guru-guru telah meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan inovatif. Hasilnya, sekolah mendapatkan penghargaan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I atas kualitas tulisan yang luar biasa dari para guru.
Tidak hanya itu, jumlah guru yang mendapatkan kenaikan pangkat juga meningkat secara drastis. Hal ini menunjukkan pengakuan atas kinerja mereka yang luar biasa dan komitmen mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Prestasi siswa juga mengalami peningkatan yang luar biasa. Mereka berhasil meraih prestasi gemilang dalam berbagai kejuaraan di tingkat kota maupun propinsi. Keberhasilan mereka tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang non-akademik seperti olahraga, seni, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Tingkat kelolosan siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi juga mengalami peningkatan yang mencengangkan. Jumlah siswa yang berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui jalur prestasi meningkat sebesar 1100 persen. Hal ini menunjukkan kesuksesan sekolah dalam mempersiapkan siswa untuk meraih prestasi akademik yang tinggi.
Selain itu, SMK Negeri 10 Semarang juga telah menjadi contoh bagi sekolah lain dalam pemanfaatan teknologi digital. Sekolah ini telah berhasil membangun berbagai aplikasi digital yang inovatif dan bermanfaat dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Banyak sekolah lain yang mengacu pada aplikasi-aplikasi tersebut sebagai contoh untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah mereka.
Kerjasama dengan mitra industri juga semakin meningkat. Sekolah ini menjalin kemitraan yang kuat dengan berbagai perusahaan dan industri di wilayah sekitar. Hal ini membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman praktik kerja dan meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan industri.
Secara keseluruhan, kemajuan yang telah dicapai oleh SMK Negeri 10 Semarang dalam waktu satu tahun ini sungguh luar biasa. Perubahan positif ini tidak hanya terlihat dari aspek pendidikan, tetapi juga dari prestasi siswa, pengembangan teknologi, dan kerjasama dengan mitra industri. Semoga perkembangan yang telah dicapai menjadi langkah awal yang lebih besar dalam membangun sekolah yang berkualitas dan berhasil merubah persepsi masyarakat terhadapnya.
Tidak hanya itu, tetapi persepsi masyarakat terhadap SMK Negeri 10 Semarang juga mulai berubah. Stigma buruk yang melekat sejak lama mulai terkikis. Sekolah ini mulai dianggap sebagai tempat yang memiliki potensi dan memberikan pendidikan berkualitas kepada siswanya.
Perjalanan ini belum berakhir, dan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, keberhasilan yang telah dicapai menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan keyakinan yang kuat, perubahan positif dapat terjadi. Efek Pygmalion di tempat kerja membuktikan bahwa harapan dan ekspektasi yang kita miliki terhadap orang lain dapat mempengaruhi kinerja dan pencapaian mereka.
Saya berharap bahwa SMK Negeri 10 Semarang akan terus berkembang dan menjadi sekolah yang semakin baik. Saya mengajak seluruh anggota sekolah dan masyarakat untuk terus mendukung perubahan ini. Dengan kerjasama dan semangat yang sama, kita dapat menjadikan SMK Negeri 10 Semarang sebagai contoh sekolah yang sukses mengubah stigma buruk menjadi prestasi yang gemilang.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Ardan Sirodjuddin, S.Pd., Kepala SMK Negeri 10 Semarang dan Penulis Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan
Editor: Tim Humas
Semoga harapan menjadikan smkn 10 lebih baik bisa terwujud
SMK N 10 Semarang terus melangkah lebih baik.
SMK N 10 Semarang semoga semakin lebih baik dan terus maraih prestasi.
Beri Komentar