Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Meningkatkan Keterampilan Berpidato Siswa SMK

Diterbitkan :

Berpidato merupakan salah satu keterampilan berbicara di depan umum. Kemampuan ini tidak selalu dimiliki setiap orang. Aktivitas berbicara secara rutin dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, berbicara tidak sekadar berbicara.  Seseorang yang banyak berbicara belum tentu berani tampil di depan umum. Mereka justru mengalami hambatan saat tampil berbicara di depan umum.

Hal ini juga dialami para peserta didik di SMK Negeri 10 Semarang. Bagaimana solusinya agar para peserta didik berani tampil berbicara di depan umum? Untuk menjawab permasalahan tersebut, Keterampilan berbicara khususnya berpidato atau ceramah sebagai materi pelajaran di kelas XI SMK sangat tepat diberikan kepada peserta didik. KD 4.6.2 Menyampaikan teks ceramah yang telah dibuat dalam bentuk lisan dengan memperhatikan teknik ceramah (intonasi, ekspresi, dan bahasa tubuh) yang baik dan sesuai.

Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat meningkatkan kualitas eksistensi atau keberadaan di tengah-tengah orang lain. Peserta didik di SMK diharapkan tidak rendah diri. Peserta didik diajak berpraktik langsung agar terlatih untuk beretorika di depan umum. Berdasarkan pengalaman penulis, materi_pelajaran ceramah/ berpidato di SMK 10 Semarang tidak diminati sebagian besar peserta didik. Mereka merasa dirinya tidak mampu berpidato, merasa malu, cemas, takut ditertawakan jika salah. Sebagian besar peserta didik tidak mau praktik berpidato. Bagaimana menghadapi permasalahan tersebut? Upaya yang sangat sederhana dilakukan oleh guru dalam pembelajaran berpidato adalah guru memotivasi peserta didik agar mau praktik berpidato melalui video.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran cara menyampaikan pidato sebagai

berikut.

  1. Guru menayangkan video seseorang berpidato. Peserta didik mengamati video dengan beberapa tujuan pidato. Pidato yang bertujuan memberi informasi, pidato yang bertujuan memengaruhi pendengar bertindak sesuai yang dikehendaki pembicara, dan pidato yang bertujuan menghibur pendengar. Selain itu, peserta didik juga diminta mengamati tayangan video seseorang mengalami kecemasan berpidato. Dari hasil pengamatan tersebut peserta didik dapat mengetahui tujuan berpidato, bagian-bagian pidato, dan hambatan berpidato.
  2. Guru mengarahkan dan memberi penjelasan kepada peserta didik dalam menyusun pidato. Peserta didik menyusun pidato berdasarkan arahan penjelasan dari guru.
  3. Peserta didik belajar praktik berpidato, kemudian dibuat video rekaman pidatonya.
  4. Peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mengamati rekaman video pidato temannya. Mereka saling memberi masukkan untuk memperbaiki kekurangannya. Mereka melakukan latihan dalam kelompok kecil. Dengan pengelompokan tersebut seratus persen peserta didik mau praktik berpidato. Kesempatan praktik berpidato dalam kelompok kecil ternyata mampu menumbuhkan keberanian berpidato. Masing-masing kelompok saling memberikan kritik dan saran kepada temannya dalam praktik berpidato. Peserta didik saling mengingatkan kepada temannya bagian– bagian pidato yang terlewatkan. Bahkan peserta didik juga saling membantu temannya agar bisa berpidato dengan baik. Kerja sama peserta didik dalam kelompok kecil ternyata mampu mendorong temannya tampil berpidato.
  5. Setelah berlatih pidato dalam kelompok kecil selesai, dalam kelas melakukan pidato di hadapan teman-temannya. Mereka juga diharapkan memberi saran ketika temannya berlatih berpidato.  Pada tahap tersebut peserta didik sudah menunjukkan keterampilan berpidato. Mereka tidak malu atau cemas untuk tampil berpidato. Dengan ketenangan bisa melakukan pidato secara lancar tanpa hambatan. Pada tahap akhir ini, peserta didik betul-betul sudah siap materi dan mental yang baik untuk berpidato. Peserta  didik dengan suka rela mau maju tampil berpidato tanpa dipaksa- paksa lagi.

Video sebagai wahana dalam pembelajaran keterampilan berpidato bisa meningkatkan keterampilan berpidato. Peserta didik dari tidak berani, mau tampil berpidato, ada hambatan berpidato, lancar berpidato, dan terakhir sampai siap mental dan terampil berpidato. Memang untuk mendapatkan keterampilan berpidato dibutuhkan proses. Pembelajaran melalui video bisa digunakan bagi sekolah lain yang sama situasi maupun kondisi peserta didik.

Penulis : Digna Palupi, Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 10 Semarang

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar