Wamendikdasmen Hadir Dalam Festival Transformasi Pendidikan BBGP Jawa Tengah

Surakarta-Pendidikan adalah salah satu elemen paling mendasar dalam membangun bangsa yang maju. Sistem pendidikan yang berkualitas menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi penerus yang kompeten, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dalam mencapai tujuan ini, peran guru dan tenaga kependidikan menjadi sangat vital. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing dan motivator yang membantu siswa mengembangkan potensi terbaik mereka. Selain itu, tenaga kependidikan lainnya, seperti kepala sekolah, pengawas, dan staf administrasi, turut menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah, yang beroperasi berdasarkan Permendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022, menyelenggarakan Festival Transformasi Pendidikan: Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran. Acara tersebut berlangsung pada Jumat, 15 November 2024, di Stadion Manahan, Surakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia dengan menjadikan guru sebagai aktor kunci yang mampu mendukung perkembangan holistik siswa sehingga tercipta Profil Pelajar Pancasila.

Ketua Tim Kerja BBGP Jateng, Sri Mulyono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru dalam perubahan pendidikan. “Kita adalah guru prakarsa perubahan yang ingin menciptakan pendidikan berkualitas. Dalam rangka Festival Transformasi Pendidikan ini, telah diselenggarakan seminar pembelajaran yang menampilkan enam karya terbaik dari 2.800 peserta yang terdaftar. Harapannya, kegiatan ini memperkuat kepemimpinan pembelajaran dan manajerial, terutama bagi calon kepala sekolah,” ujarnya. Sri juga berharap agar Guru Penggerak dapat mengikuti dinamika perubahan regulasi pendidikan di Indonesia.

Puncak acara dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, yang menyampaikan beberapa program strategis Kementerian Pendidikan. “Kami berkomitmen memperbanyak pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru, mengurangi beban administrasi, dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada guru. Transformasi pendidikan tidak hanya membutuhkan kebijakan, tetapi juga aksi nyata di lapangan,” kata Atip.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, berbagai program dan pelatihan terus digagas untuk mendukung para guru dalam menjalankan peran strategisnya. Guru sebagai ujung tombak pendidikan memikul tanggung jawab besar, tidak hanya dalam proses pembelajaran, tetapi juga dalam membentuk karakter dan masa depan generasi penerus bangsa. Hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi pendidikan yang diadakan di Surakarta pada Sabtu, 16 November 2024.

Salah satu sesi dalam acara tersebut menyoroti pentingnya pelatihan yang relevan dan pengelolaan administrasi yang sederhana agar guru dapat lebih fokus pada pembelajaran. Kasiman, salah satu narasumber, menegaskan bahwa langkah ini sangat diperlukan untuk menciptakan pendidikan yang efektif. “Kami siap untuk melaksanakan pelatihan Guru BK dan Guru MIPA berbasis PISA. Selain itu, penyederhanaan e-kinerja juga menjadi prioritas agar guru dapat lebih konsentrasi pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas,” ujar Kasiman. Menurutnya, dengan pengurangan beban administrasi, guru dapat lebih optimal dalam mengembangkan kreativitas mengajar.

Diskusi ini juga menghadirkan Tri Adinata, seorang guru yang telah puluhan tahun mengabdikan diri di dunia pendidikan. Dalam paparannya, Tri menekankan bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang dilakukan dengan hati. “Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik dengan hati. Keberhasilan saya selama ini tidak lepas dari doa ibu saya dan murid-murid saya. Prestasi siswa adalah kepuasan batin yang tidak ternilai,” kata Tri dengan nada haru.

Tri juga berbagi pengalamannya dalam mendampingi siswa mencapai berbagai prestasi. Ia menilai bahwa keberhasilan murid adalah cerminan dedikasi seorang guru. “Saat melihat siswa saya sukses, baik di bidang akademik maupun non-akademik, itu adalah hadiah terbesar bagi seorang guru. Saya percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang nilai, tetapi juga membentuk manusia yang berkarakter,” tambahnya.

Acara ini menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menghargai dan mendukung profesi guru. Selain itu, diskusi ini juga menegaskan bahwa sinergi antara pelatihan, kebijakan yang memudahkan, serta semangat pengabdian guru akan menjadi kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas.

Dengan komitmen bersama antara pemerintah, guru, dan masyarakat, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi yang mampu bersaing di tingkat global. Guru, sebagai penggerak utama perubahan, memegang peran penting dalam perjalanan ini. Sebagaimana diungkapkan Tri Adinata, “Guru yang mengajar dengan hati akan selalu meninggalkan jejak, bukan hanya pada nilai siswa, tetapi juga dalam kehidupan mereka.”

Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, yang hadir sebagai peserta dari jalur GTK Inovatif, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini. “Kegiatan ini sangat menarik, terutama karena dikemas dalam format workshop yang interaktif dan ditutup dengan festival yang meriah. Terima kasih kepada BBGP Jawa Tengah atas acara luar biasa ini,” ungkap Ardan.

Acara tersebut berhasil memotivasi peserta untuk terus berinovasi dalam pembelajaran dan kepemimpinan di lingkungan pendidikan masing-masing. Dengan semangat transformasi, diharapkan pendidikan di Indonesia semakin maju dan menghasilkan generasi emas Indonesia.

Penulis : Hikma Nurul Izza, S.Pd, Peserta Festival Transformasi Pendidikan dari SMKN 10 Semarang