Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

SMK Nusaputera 2 Semarang Gelar Workshop Penguatan P5 dan Budaya Kerja

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Narasumber / SMK PK / Workshop

Semarang-SMK Nusaputera 2 Semarang mencatatkan prestasi baru dengan lolos sebagai SMK Pusat Keunggulan Reguler Baru tahun 2024. Sebagai bagian dari program peningkatan mutu pendidikan, sekolah ini menyelenggarakan Workshop Penguatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan Budaya Kerja. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 14 Oktober 2024 di kampus sekolah yang beralamat di Jalan Medoho III No. 2 Semarang, dan dihadiri oleh 32 guru.

Kepala SMK Nusaputera 2 Semarang, Fery Noorhendi, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya belajar dari pengalaman sekolah lain yang sudah lebih dulu menerapkan program serupa. “Kita perlu belajar banyak dari SMKN 10 Semarang dalam mengimplementasikan P5 dan budaya kerja. Hadir hari ini narasumber yang luar biasa di tengah-tengah kita. Mari kita belajar banyak dari beliau,” ujar Fery, mengapresiasi kehadiran Ardan Sirodjuddin, M.Pd., Kepala SMKN 10 Semarang sebagai narasumber.

Dalam sesi materi, Ardan Sirodjuddin, M.Pd. menekankan peran penting guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan P5 dan budaya kerja di sekolah. “Guru adalah pelaksana utama yang menentukan keberhasilan P5 dan budaya kerja di sekolah. Untuk itu, kapabilitas guru harus ditingkatkan,” kata Ardan. Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan potensi diri bagi setiap pendidik, yang mencakup kemampuan dan kekuatan yang mungkin belum sepenuhnya terlihat atau dimanfaatkan secara maksimal. “Setiap orang yang dilahirkan ke dunia pastilah memiliki potensi diri mereka masing-masing,” tambahnya.

Ardan kemudian menguraikan tujuan dari pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan budaya kerja, yaitu untuk menanamkan nilai-nilai yang tertuang dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila kepada peserta didik. “Tujuannya adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi yang tidak formal, dengan struktur belajar yang fleksibel, kegiatan yang lebih interaktif, dan keterlibatan langsung dengan lingkungan sekitar,” jelasnya. Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta didik dapat memperkuat berbagai kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.

Ia juga menekankan prinsip-prinsip pengembangan projek ini yang harus berfokus pada peserta didik, dengan pendekatan yang holistik, kontekstual, dan eksploratif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan akademis, tetapi juga memperhatikan pengembangan karakter dan kemampuan adaptasi siswa dalam berbagai situasi.

Lebih lanjut, Ardan menguraikan enam dimensi utama dalam Profil Pelajar Pancasila yang harus menjadi acuan dalam pengembangan pendidikan di sekolah. “Dimensi Profil Pelajar Pancasila itu mencakup siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Apt. Imamulatifah, S.Si, KKK Layanan Penunjang Kefarmasian Klinis dan Komunitas SMK Nusaputera 2 Semarang, mengungkapkan kesan positifnya terhadap kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa workshop ini memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya untuk sekolah secara keseluruhan, tetapi juga bagi dirinya sebagai seorang pendidik.

“Kegiatan hari ini sangat bermanfaat bagi saya dalam memanage pelaksanaan P5 di SMK Nusaputera 2, juga memperbaiki diri sebagai guru,” ujar Imamulatifah dengan antusias. Menurutnya, pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama workshop dapat membantu memperkuat pengelolaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang lebih terstruktur dan efektif di sekolah.

Lebih lanjut, Imamulatifah juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikannya inspirasi untuk lebih memahami peran penting guru dalam membimbing siswa agar lebih berkarakter dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. “Workshop ini bukan hanya soal teori, tetapi juga mengajak kami, para guru, untuk introspeksi dan berusaha menjadi lebih baik lagi dalam mengajar dan mendidik,” tambahnya.

Bagi Imamulatifah, pengalaman ini menjadi momentum berharga untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan berkontribusi lebih dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan inspiratif bagi siswa-siswinya. Kegiatan seperti ini, menurutnya, menjadi salah satu kunci untuk menjaga semangat pembelajaran dan membangun sekolah yang unggul dalam pendidikan karakter.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah awal yang strategis bagi SMK Nusaputera 2 Semarang dalam memaksimalkan perannya sebagai SMK Pusat Keunggulan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sekolah ini mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang, khususnya melalui program yang menekankan pada penguatan karakter dan keterampilan peserta didik.

Penulis : Sofiatul Nadziyah, S.Pd Gr, Guru IPAS SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

2 Komentar

Fery
Rabu, 16 Okt 2024

Terima kasih pak Ardan, Bu Hikma, dan Bu Sofi.
Semoga yang telah kita lakukan bersama membawa kebaikan untuk anak-anak didik kita. Aamiin.

Balas
Suparman, S.Pd
Rabu, 16 Okt 2024

Mantap👍💯

Balas

Beri Komentar