Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Pengelola SMK Harus Jeli Menangkap Peluang di Sektor Logistik

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Jakarta-Workshop Penyelarasan Program Vokasi Teknik Perkapalan dan Logistik di SMKN 10 Semarang pada sesi malam hari kedua, Kamis, 10 Oktober 2024, berlangsung meriah dengan kehadiran Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP, ESLog dari JNE Express. Dengan pengalaman dan pendidikan yang luar biasa, seperti gelar doktor dari Universitas Indonesia di bidang Manajemen Strategis, sertifikasi logistik dari Jepang dan Eropa, serta peran sebagai anggota Dewan Pengawas Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) Bandung, Nofrisel memberikan wawasan mendalam kepada para peserta.

Dalam presentasinya, Dr. Nofrisel mengajak para peserta untuk mengulik lebih dalam tentang dunia logistik. “Skala ekonomis Indonesia dalam manajemen logistik nasional mencakup lebih dari 17.000 pulau di 38 provinsi,” ungkap Nofrisel, menjelaskan tantangan besar yang dihadapi. Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah biaya logistik yang tinggi dan ketidakseimbangan aliran barang dari barat ke timur maupun sebaliknya. Ia juga memprovokasi para peserta dengan pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu, seperti, “Kenapa harga satu botol air mineral di mini market seluruh Indonesia bisa sama, padahal lokasinya tersebar dari kota besar hingga kecamatan? Bagaimana caranya setelah teman-teman pesan makanan via GoFood, dalam waktu yang relatif singkat makanan itu sampai di rumah kita?”

Nofrisel menekankan peran penting supply chain dan logistik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. “Keberadaan fungsi supply chain dan logistik sangat penting dalam memastikan barang dan jasa dapat berpindah dari produsen ke konsumen dengan efisien dan efektif,” katanya. Ia kemudian menguraikan peran utama supply chain, yaitu koordinasi dan integrasi berbagai aktivitas seperti pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, serta pengiriman barang jadi ke konsumen akhir. Selain itu, supply chain juga berperan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan dengan memastikan produk tersedia tepat waktu dalam kondisi baik.

Adapun peran logistik, menurut Nofrisel, meliputi transportasi dan penyimpanan barang dari satu titik ke titik lain, pengelolaan persediaan, serta memastikan pengiriman barang kepada konsumen dengan cara yang paling efisien. “Logistik adalah jantung dari rantai pasokan yang memastikan produk sampai ke tangan konsumen tepat waktu,” tambahnya. Ia juga menjelaskan bahwa sistem logistik yang efektif dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepuasan pelanggan.

Lebih lanjut, Dr. Nofrisel memaparkan tentang sistem logistik yang mencakup berbagai komponen seperti transportasi, penyimpanan, manajemen persediaan, pengemasan, dan pengelolaan informasi. “Sistem ini bekerja seperti jaringan yang mengatur, mengelola, dan mengawasi seluruh proses pemindahan dan penyimpanan barang atau jasa, dari titik asal hingga titik konsumsi,” jelasnya. Selain itu, fungsi utama sistem logistik mencakup perencanaan dan pengendalian, implementasi, serta pemantauan dan evaluasi kinerja untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

Nofrisel juga menyoroti peran teknologi dalam dunia logistik, terutama media sosial yang digunakan untuk mempermudah proses distribusi. “Teknologi di logistik membuat proses lebih murah, memotong birokrasi, dan memungkinkan pemantauan barang secara real-time,” ujar Nofrisel. Ia menekankan pentingnya adaptasi teknologi untuk mencapai efisiensi dalam proses logistik di era digital.

Menutup sesi presentasi, Nofrisel memberikan pesan penting bagi para peserta, khususnya bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan yang berminat mengembangkan program studi di bidang logistik. “Perlu pemahaman yang tepat tentang jurusan atau program studi bagi SMK yang berkeinginan memasukkan bidang logistik sebagai salah satu peminatan. Jangan terlalu risau dengan perbedaan antara teknik logistik dan manajemen logistik,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa guru-guru terkait perlu dibekali dengan pelatihan dan sertifikasi untuk mendukung pengajaran di bidang ini. “Kami dari JNE siap membantu jika diperlukan, terutama dalam menyusun kurikulum yang tepat,” tutup Nofrisel, memberikan harapan kepada para peserta untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.

Workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penyelarasan program vokasi Teknik Perkapalan dan Logistik, serta membekali peserta dengan wawasan dan strategi terbaru dalam mengelola logistik di Indonesia. Dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, tantangan logistik di Indonesia diharapkan dapat diatasi secara efektif.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

5 Komentar

Susanti
Jumat, 11 Okt 2024

Semoga semakin maju Manajemen Logistik SMKN 10 Semarang 👍

Balas
Eni Supriyati
Jumat, 11 Okt 2024

Kolaborasi antara sekolah dan industri sangat diharapkan agar menghasilkan lulusan yg siap kerja , khususnya sektor logistik untuk jurusan manajemen logistik di smk N 10 Semarang.

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Jumat, 11 Okt 2024

Smoga menjadi manfaat untuk kita semua

Balas
Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Jumat, 11 Okt 2024

Mantaabbb’s. .

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Senin, 14 Okt 2024

Semoga konsentrasi keahlian manajemen logistik di SMK N 10 Semarang dapat ambil peran dalam perkembangan industri logistik.

Balas

Beri Komentar