SMKN 10 Semarang Siapkan Sekolah Maju Lewat Workshop Kapabilitas GTK

SEMARANG-Penguatan kapabilitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) merupakan elemen kunci dalam membangun sekolah yang maju dan berkualitas. Hal ini disadari betul oleh SMKN 10 Semarang, yang terus berupaya meningkatkan kompetensi para pendidik melalui berbagai program pengembangan. Salah satu inisiatif terbaru yang dilakukan adalah menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK sebagai bagian dari penguatan pembelajaran SMK Pusat Keunggulan. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan melalui penguatan sumber daya manusia di lingkungan sekolah.

Pada hari kedua workshop, Rabu, 11 September 2024, Andang Fitriadi, SE, M.Si, yang menjabat sebagai Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, hadir sebagai narasumber. Dalam paparannya, Andang menjelaskan berbagai aspek yang perlu ditingkatkan dalam kapabilitas GTK, seperti kualifikasi akademik, pengetahuan tentang pendidikan inklusif, kolaborasi dan keterlibatan, penguasaan materi pelajaran, kemampuan mengelola kelas, kemampuan penilaian dan evaluasi, serta kemampuan teknologi. Menurut Andang, penguatan kompetensi ini sangat penting untuk mendukung efektivitas pembelajaran dan memastikan bahwa GTK mampu menghadapi tantangan pendidikan modern.

Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, dalam sambutan pembukaannya, mengungkapkan strategi pengembangan SDM yang telah diterapkan di sekolahnya. Ia menyebutkan bahwa ketika pertama kali memimpin SMKN 10 Semarang, sekolah menghadapi masalah kekurangan guru yang cukup signifikan. Untuk mengatasi hal ini, langkah pertama yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan UPGRIS melalui Program Kampus Mengajar. Program ini diharapkan dapat menutupi kekurangan tenaga pengajar sambil menyiapkan generasi guru yang lebih kompeten.

Seiring berjalannya waktu, berbagai langkah pengembangan SDM terus dilakukan dengan mengirimkan para guru mengikuti pelatihan di balai dan lembaga pelatihan. Upaya ini membuahkan hasil positif, terbukti dengan peningkatan prestasi sekolah, salah satunya adalah keberhasilan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMKN 10 Semarang yang berhasil meraih Juara 1 Lomba Guru Prestasi yang diselenggarakan Kemenag Kota Semarang. Prestasi ini menjadi bukti bahwa pengembangan kapabilitas GTK berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diberikan.

Untuk terus mendorong peningkatan kualitas GTK, narasumber menjelaskan beberapa langkah strategis diambil, antara lain melalui pelatihan dan pengembangan profesional, pemberian penghargaan dan pengakuan, serta fasilitasi akses ke sumber daya pendidikan. Selain itu, apresiasi terhadap GTK yang inspiratif juga menjadi fokus penting dalam membangun motivasi dan semangat kerja para pendidik. Penilaian kinerja dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan setiap guru dapat mengembangkan kompetensinya secara optimal.

Namun, meski banyak upaya telah dilakukan, ekosistem belajar guru masih belum optimal. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain belum adanya pemimpin pembelajaran yang mampu menggerakkan ekosistem belajar secara menyeluruh, kurangnya program pemberdayaan ekosistem belajar guru yang berkelanjutan, serta penyebaran ekosistem belajar yang belum merata di setiap provinsi. Selain itu, pengelolaan, pemenuhan, dan pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan juga masih membutuhkan perhatian dan peningkatan lebih lanjut.

Penguatan kapabilitas GTK melalui berbagai strategi dan program pengembangan diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih inklusif. Dengan dukungan yang berkelanjutan dan kolaborasi dari berbagai pihak, SMKN 10 Semarang optimis dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi salah satu SMK unggulan yang mampu mencetak generasi berprestasi di masa depan.

Penulis : Husna Amalana, M.Pd, Guru IPAS SMKN 10 Semarang