SEMARANG-Dalam rangkaian kegiatan Workshop Penguatan Literasi yang berlangsung di SMK Negeri 10 Semarang pada Selasa, 17 September 2024, momen bersejarah terjadi saat Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., menyerahkan lima buku hasil karya warga sekolah kepada Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum. Penyerahan buku tersebut berlangsung di ruang Baita Adiguna dan menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan literasi di kalangan siswa dan guru.
Buku-buku yang diserahkan terdiri dari tiga buku hasil karya siswa, satu buku karya guru, dan satu buku yang ditulis oleh Kepala SMKN 10 Semarang sendiri. Menurut Ardan Sirodjuddin, karya-karya ini merupakan hasil dari Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang telah dijalankan sejak Januari 2022. Dalam sambutannya, Ardan bercerita bahwa di awal program, tidak ada satu pun siswa atau guru yang memiliki minat menulis. Namun, seiring berjalannya waktu dan dukungan penuh dari program tersebut, kini sudah banyak artikel karya siswa dan guru yang terbit di website resmi sekolah dan dibukukan.
“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, melihat bagaimana literasi di sekolah ini berkembang pesat. Melalui program ini, kami berupaya menanamkan budaya menulis dan membaca yang kuat, sehingga siswa dan guru tidak hanya sebagai konsumen informasi, tetapi juga mampu menghasilkan karya sendiri,” kata Ardan dengan bangga.
Gerakan Literasi Sekolah yang dijalankan SMKN 10 Semarang ini tidak hanya menggerakkan siswa untuk menulis, tetapi juga memberikan ruang bagi guru dan pimpinan sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan karya tulis. Hasilnya, lahirlah lima buku yang menggambarkan pemikiran dan kreativitas warga sekolah. Keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari peran aktif seluruh elemen sekolah yang berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan literasi.
Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., yang menerima langsung penyerahan buku-buku tersebut, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap langkah SMKN 10 Semarang dalam menumbuhkan literasi di lingkungan sekolah. Dalam pidatonya, Dr. Syarifuddin menyebutkan bahwa gerakan literasi yang dilaksanakan di SMKN 10 Semarang patut dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah.
“Luar biasa gerakan literasi di SMKN 10 Semarang. Program ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara siswa, guru, dan kepala sekolah dalam menciptakan budaya literasi yang berkelanjutan. Ini adalah contoh yang patut ditiru oleh sekolah-sekolah lain,” ujar Dr. Syarifuddin dengan penuh apresiasi.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pihak dalam memajukan literasi di sekolah. Tidak hanya guru yang bertanggung jawab mengajar, tetapi kepala sekolah juga memiliki peran penting sebagai contoh dalam menciptakan karya dan memberikan motivasi kepada siswa dan guru untuk terus berkarya.
Workshop Penguatan Literasi ini sendiri merupakan bagian dari upaya sekolah untuk terus meningkatkan kompetensi literasi warga sekolah. Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan pemaparan terkait pentingnya literasi dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga diisi dengan tanya jawab peserta dengan narasumber.
Keberhasilan SMKN 10 Semarang dalam menjalankan program literasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan sekolah dalam mengelola pendidikan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sekolah mampu menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan budaya literasi. Program ini juga diharapkan dapat mencetak lebih banyak lagi penulis dari guru dan siswa yang akan menginspirasi generasi berikutnya.
Penyerahan buku-buku karya siswa, guru, dan kepala sekolah kepada Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah ini menjadi puncak dari keberhasilan Gerakan Literasi Sekolah yang telah berjalan selama dua tahun terakhir. SMKN 10 Semarang terus berkomitmen untuk menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sekolah, dengan harapan bahwa lebih banyak karya-karya tulis akan lahir dari tangan siswa dan guru di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, SMKN 10 Semarang menunjukkan bahwa melalui kerja keras dan komitmen, sekolah mampu mendorong warganya untuk lebih kreatif dan produktif dalam bidang literasi. Gerakan literasi ini menjadi salah satu pilar penting dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu berpikir kritis dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Penulis : Ifa Ludfiah, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang
Sukses selalu dan terus semangat dalam meningkatkan literasi SMKN 10 Semarang 👍
Alhamdulillah semoga bermanfaat
sukses selalu untuk SMK N 10 Semarang
Beri Komentar