Info Sekolah
Selasa, 22 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

SMKN 10 Semarang Hadir Dalam Dialog Pendidikan Bertajuk “Gangster Meresahkan Masyarakat”

Diterbitkan : - Kategori : Ayo Rukun / Berita / Instansi / Kesiswaan

Semarang-Dalam rangka mengatasi keresahan yang timbul akibat maraknya aktivitas gangster di Kota Semarang, Dewan Pendidikan Kota Semarang menggelar Dialog Pendidikan bertajuk “Gangster Meresahkan Masyarakat” pada Kamis, 4 Oktober 2024. Acara ini dilangsungkan di Aula SMA Negeri 1 Semarang dan dihadiri oleh seluruh kepala sekolah dari jenjang SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA se-Kota Semarang, serta perwakilan orang tua wali murid. Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber utama yang memberikan pandangan mereka terkait fenomena gangsterisme yang belakangan meresahkan warga, khususnya di kalangan remaja.

Dialog dimulai dengan pembukaan dari Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang, Dr. Drs. Budiyanto, S.H., M.Hum., yang menyatakan kekhawatirannya atas peningkatan aktivitas kelompok gangster di tengah masyarakat. Menurutnya, tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh geng-geng remaja ini tidak hanya mengancam keamanan publik, tetapi juga merusak masa depan generasi muda. “Kita tidak bisa menutup mata terhadap situasi ini. Semua pihak, mulai dari orang tua, guru, hingga aparat keamanan, harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini,” tegas Budiyanto.

Dr. Indar Sri Utari, S.H., M.Hum., seorang pakar kriminologi dan dosen dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), menjadi narasumber pertama yang memberikan pemaparan mengenai akar permasalahan gangsterisme. Menurutnya, fenomena gangster di kalangan remaja kerap dipicu oleh kurangnya kontrol sosial dan pengaruh lingkungan yang negatif. “Remaja yang bergabung dalam geng biasanya berasal dari latar belakang keluarga yang kurang harmonis atau memiliki masalah di sekolah. Mereka mencari identitas dan pengakuan di tempat yang salah,” jelas Dr. Indar. Ia menambahkan, tindakan preventif sangat diperlukan, salah satunya melalui peningkatan komunikasi antara orang tua dan anak serta pendekatan persuasif di sekolah.

Kapolrestabes Kota Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, S.I.K., S.H., M.Hum., menyoroti peran penting aparat penegak hukum dalam menindak tegas segala bentuk kejahatan yang dilakukan oleh geng remaja. Dalam pemaparannya, Irwan menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil berbagai langkah konkret untuk memerangi gangsterisme, mulai dari patroli intensif hingga penegakan hukum yang tegas bagi pelaku kriminal. “Kami tidak akan ragu menindak siapa pun yang terlibat dalam aksi gangster. Kami juga membuka ruang bagi masyarakat untuk melapor jika mengetahui adanya aktivitas geng yang meresahkan,” tegas Irwan Anwar. Ia juga mengingatkan bahwa upaya pemberantasan gangster tidak hanya menjadi tanggung jawab polisi, tetapi juga semua elemen masyarakat.

Selanjutnya, Dr. Bambang Pramsinto, S.H., S.IP., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk karakter siswa. Menurutnya, pendidikan karakter menjadi benteng utama dalam mencegah remaja terjerumus dalam dunia gangster. “Sekolah harus lebih proaktif dalam memberikan edukasi kepada siswa tentang bahaya geng. Selain itu, guru juga perlu lebih dekat dengan siswa, memahami masalah yang mereka hadapi, dan memberikan pendampingan yang baik,” jelasnya. Dr. Bambang juga mengimbau agar pihak sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua dalam memantau perilaku siswa di luar sekolah.

Helmi Yuhdana, Wakasis SMKN 10 Semarang, menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini. Ia berharap agar seluruh pemangku kepentingan, baik dari sektor pendidikan maupun keamanan, serta para orang tua, bisa bekerja sama lebih erat dalam memantau dan mengarahkan anak-anak mereka. “Ini bukan hanya masalah satu pihak. Kita semua, baik orang tua, sekolah, dan aparat hukum, harus bersatu menjaga anak-anak kita dari pengaruh negatif geng,” ungkap Helmi. Ia juga mengingatkan bahwa anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dilindungi dan dibimbing dengan baik.

Acara ini diakhiri dengan komitmen bersama dari semua peserta untuk lebih serius dalam mengatasi masalah gangsterisme di Kota Semarang. Sinergi antara sekolah, orang tua, dan aparat keamanan menjadi kunci utama dalam mencegah berkembangnya geng-geng remaja yang meresahkan masyarakat. Dengan dialog yang konstruktif ini, diharapkan muncul solusi yang efektif untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak di Kota Semarang.

Penulis : Dini Riyani, S.Pd, Staf Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

5 Komentar

Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Kamis, 3 Okt 2024

Semoga ikhtiar ini membawa kabaikan buat kita semua….

Balas
Helmi Yuhdana H., S.Pd.
Kamis, 3 Okt 2024

Semoga ikhtiar ini membawa kabaikan buat kita semua….

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Kamis, 3 Okt 2024

Smoga kolaborasi bersama dapat terwujud untuk keamanan dan kenyamanan kota Semarang tercinta

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Kamis, 3 Okt 2024

Smoga kolaborasi bersama dapat terwujud untuk keamanan dan kenyamanan kota Semarang

Balas
Suparman, S.Pd
Kamis, 3 Okt 2024

Keren Pak Helmi👍💯

Balas

Beri Komentar