Info Sekolah
Rabu, 09 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Praktik Baik BLUD dan Tefa Bersama Kepala SMKN 2 Malang

Diterbitkan : - Kategori : Balai Besar / Berita / SMK PK / Workshop

Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, khususnya di tingkat SMK, pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan pengembangan Teaching Factory (Tefa) menjadi sorotan utama. Hal ini terungkap dalam Diklat Manajerial Kepala SMK Pusat Keunggulan yang digelar pada Jumat, 02 Agustus 2024.

Bapak Hari Mulyono, Kepala SMKN 2 Malang, berbagi pengalaman sukses dalam mengelola BLUD dan Tefa di sekolahnya. Menurut beliau, BLUD merupakan instrumen yang sangat efektif untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. “SMK BLUD adalah wadah yang tepat untuk menghasilkan produk berkualitas sekaligus menanamkan nilai-nilai kewirausahaan,” tegas Bapak Hari, mengutip pendapat Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kemendagri.

Lebih lanjut, Bapak Hari menjelaskan bahwa melalui BLUD, SMK memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola keuangan. Pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti jasa layanan, hibah, dan kerjasama dengan pihak lain, dapat digunakan secara optimal untuk pengembangan sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran.

“Teaching Factory menjadi jantung dari program kewirausahaan di SMKN 2 Malang,” imbuh Bapak Hari. Melalui Tefa, siswa dilatih untuk memproduksi barang atau jasa secara nyata, sehingga mereka memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan dunia industri.

Manfaat dari penerapan BLUD di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangatlah signifikan. Salah satu manfaat utamanya adalah fleksibilitas keuangan. Dengan status BLUD, SMK memiliki otonomi yang lebih besar dalam mengelola keuangan mereka. Ini memungkinkan sekolah untuk mengalokasikan anggaran secara efektif dan efisien, menyesuaikan kebutuhan prioritas, dan merespons perubahan situasi dengan lebih cepat.

Selain itu, pendapatan yang diperoleh dari BLUD dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan sekolah. Dana tersebut bisa dialokasikan untuk pengembangan sarana dan prasarana, seperti laboratorium, peralatan praktik, dan fasilitas pendukung lainnya. Ini tentunya akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi siswa.

Penerapan BLUD juga berkontribusi pada peningkatan kualitas lulusan. Melalui program Teaching Factory (Tefa), siswa dilatih dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Mereka diajarkan untuk bekerja sesuai dengan standar industri, sehingga lebih siap menghadapi tantangan setelah lulus. Program ini tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga mengasah soft skills mereka, seperti kerja sama tim, komunikasi, dan pemecahan masalah.

Manfaat lainnya adalah pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi siswa, tetapi juga membantu sekolah untuk lebih mandiri secara finansial.

Kewirausahaan menjadi kunci sukses dalam pengembangan SMK BLUD. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, diharapkan siswa dapat menjadi lulusan yang mandiri, kreatif, dan inovatif. Kewirausahaan bukan hanya tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Bapak Hari Mulyono, Kepala SMKN 2 Malang, menyatakan, “Kewirausahaan bukan hanya tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.” Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Dengan demikian, penerapan BLUD di SMK bukan hanya tentang pengelolaan keuangan yang lebih baik, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan keterampilan dan jiwa kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan vokasi, yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

4 Komentar

Hari Mulyono
Jumat, 2 Agu 2024

Masya Allah
Tabarokallah

Smg dari setitik ilmu ini membantu mendorong meningkatkan kualitas pelayan pendidikan untuk kita semua. Aamiin

Terimakasih

Balas
Ferdi
Jumat, 2 Agu 2024

Sangat menginspirasi kami sehingga menambah rasa semangat dalam berinovasi

Balas
Ferdi
Jumat, 2 Agu 2024

Sangat menginspirasi kami sehingga menambah rasa semangat dalam berinovasi 😇

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Selasa, 6 Agu 2024

Semoga lekas bisa dijalankan di SMK N 10 Semarang.

Balas

Beri Komentar