Rendy kecil dilahirkan dari orang tua dengan ekonomi yang sederhana. Dia bercita – cita mempunyai usaha sendiri. Untuk mencapai cita – citanya dia belajar dengan sungguh – sungguh. Rendy bersekolah seperti anak pada umumnya. Ayahnya bekerja diperusahaan swasta sebagai buruh yang hanya mengandalkan gaji yang diterima perbulan. Ibunya membantu dengan membuat masakan yang dia titipkan di warung terdekat yang berada disekitar kampungnya untuk membantu ekonomi di keluarganya.
Dikampungnya Rendy kecil termasuk anak yang banyak disukai oleh teman – temannya karena sering membantu ketika ada teman yang kesusahan dan meminta bantuannya. Setiap harinya dia belajar, bermain dan mengaji seperti anak – anak yang lain pada umumnya dan tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai hambaNya Allah.
Di sekolah Rendy selalu mendapatkan ranking karena kesungguhannya dalam belajar. Orang tuanya selalu mengingatkan ketika Rendy lupa akan kewajibannya ketika dirumah. Rendy sangat patuh kepada orangtuanya, dia tidak pernah membantah atau menolak ketika disuruh. Anak yang dijadikan contoh untuk kehidupan dikampungnya.
Dari jenjang SD – SMK dia lalui tanpa adanya kendala karena kepandaiannya. Ketika lulus SMK dia ingin melanjutkan jenjang yang lebih tinggi. Dia tahu bagaimana ekonomi keluarganya maka sebelum dia melanjutkan meminta pendapat kedua orangtuanya.
Suatu malam ketika semua berkumpul Rendy bertanya kepada orang tuanya kalau mau melanjutkan pendidikannya.
Rendy : “ bapak ibu bolehkah Rendy bertanya “
Ayah Rendy : “ apa yang akan kamu tanyakan Ren … ngomong saja ‘
Ibu Rendy : “ iya Ren ngomong saja tidak usah takut sama bapak dan ibu …… “
Rendy : “ maaf bapak ibu kalau nanti Rendy salah berbicara “
Orang tua Rendy bingung apa yang mau ditanyakan anaknya seakan – akan seserius itu.
Karena sebagai orang tua yang bijak dia sabar menunggu apa yang mau ditanyakan anaknya.
Rendy : “ bapak ibu karena Rendy sudah lulus SMK, Rendy mau meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau kuliah“
Kedua orang tua Rendy saling berpandangan mendengar apa yang disampaikan anaknya karena didalam benak mereka ingin anaknya bekerja membantu pereknomian dikeluarga ketika lulus SMK. Tetapi Rendy tahu apa yang didalam pikiran orang tuanya dia langsung berucap.
Rendy : “ bapak ibu kalau nanti Rendy kuliah, Rendy juga akan bekerja untuk mencukupi kebutuhan kuliah Rendy “
Rendy : “ jadi bapak dan ibu tidak usah khawatir akan keperluan kuliah Rendy karena Rendy sudah melamar pekerjaan di bengkel teralis pak Munawar kampung sebelah, Rendy sudah diterima menjadi karyawannya “
Karena Rendy sekolah di SMK yang ada jurusan Las dikotanya maka dia ingin meneruskan ilmu yang dia dapat si sekolahannya dan bekerja disuatu tempat yang sesuai dengan ilmu yang dia dapat di sekolahnya. Orang tua Rendy kaget dan terharu apa yang di sampaikan anaknya. Mereka mendukung dan akan membantu beaya kuliah anaknya nanti.
Seiring berjalannya waktu Rendy pun diterima di suatu Universitas Negeri dikotanya sesuai dengan apa yang dia inginkan. Bahkan dia lolos menjadi mahasiswa yang mendapatkan besiswa dari pemerintah tanpa harus mengeluarkan beaya apapun karena kapandaiannya.
Di bangku kuliahnya Rendy menjadi seoarang aktivis dan sering membantu para dosennya untuk penyiapkan pembelajaran.
Hari berganti hari…..
Minggu berganti minggu…..
Dan tahun berganti tahun …..
Rendy menyelesaiakan bangku kuliahnya sesuai dengan rencana dan dia juga mendapatkan predikat sebagai mahasiswa terbaik karena mendapatkan nilai hampir sempurna. Mendengar informasi itu orang tua Rendy sangat bahagia apa yang diraih anaknya dibangku kuliah dan mereka berpesan kepada anaknya untuk tidak lekas berbangga hati atau sombong karena perjalanan anaknya masih panjang.
Rendy pun mendengarkan apa yang disampaikan kedua orangtuanya dan akan melaksanakan. Setelah perjalanan di dunia pendidikan selesai Rendy pun ingin membuka usaha sendiri sesuai dengan ilmu yang dia dapat dan dia keluar dari pekerjaannya yang selama ini dia tekuni. Dia membuka jasa teralis yang berbidang di perbaikan pagar pintu dll yang sesuai dengan ilmu yang dia dapatkan dan membuka usaha sendiri bersama teman – temannnya.
Seiring berjalannya waktu usaha yang di dirikan semakin berkembang banyak job yang dia dapatkan. Bahkan pekerjaan yang dari luar daerahnya semakin bertambah. Dia berinisiatif untuk mengembangkan usaha yang dia didirikan diluar daerahnya. Dia juga membuka lowongan tenaga untuk membantu pekerjaannya.
Dengan bertambahnya tenaga maka dia membutuhkan bantuan seorang yang bisa membantunya dalam menjalankan roda usahanya. Rendy bingung bagaimana caranya agar mendapatkan partner yang dapat dipercaya dan amanah. Setiap hari dia mencari cara agar bisa mendapatkan partner yang sesuai harapannya.
Suatu hari dikumpulkannya teman kerja Rendy untuk membahas rencana seseorang yang akan dia pilih menjadi partner dalam memimpin usaha yang dia rintis. Semua pada saling bertanya kira – kira siapa yang akan mendampingi Rendy dalam memimpin usaha tersebut yang dalam pikiran mereka pasti sangat beruntung orang yang nanti akan kepilih.
Setelah semua berkumpul datanglah Rendy dihadapan mereka dan langsung dia berbicara dihadapan mereka yang sementara hanya berjumlah 8 orang.
Rendy : “ sahabatku yang saya hormati, terimakasih atas bantuan kalian sehingga usaha yang kita rintis semakin berkembang, untuk itu saya ingin memilih satu dari kalian untuk membantuku dalam menjalankan dan mengembangkan usaha ini “
Sahabat : “ pak Rendy kira – kira nanti siapa yang akan anda pilih …. “
Rendy : “ saya percaya pada kalian atas etos kerja kalian selama ini sehingga usaha kita menjadi seperti ini “
Rendy : “ Tapi saya tidak mau gegabah atau asal pilih meskipun itu adalah hak saya untuk memilih kalian “
Sahabat : “ pak Rendy kenapa tidak langsung pilih saja diantara kita “
Rendy hanya tersenyum mendengar pertanyaan para sahabatnya.
Diapun menyampaikan ada beberapa persyaratan yang wajib dilakukan untuk menjadi partnernya. Dalam benak sahabatnya kira – kira apa persyaratan yang akan Rendy berikan sulit atau gampang. Rendy mengeluarkan 8 apel yang dibagikan kesemua sahabatnya serta menyampaikan persyaratannya.
Rendy : “ sahabatku kalian akan aku berikan 8 buah apel yang akan kalian terima satu – satu”
Sahabatpun bertanya : “ pak Rendy apa maksud anda memberikan apel kepada kami …. “
Rendy tersenyum lagi sambil menjawab : “ sahabatku aku berikan apel ini kepada kalian untuk dimakan tapi ada syaratnya, kalian harus makan tanpa diketahui oleh siapapun, terserah bagaimana caranya dan dimana kalian makan yang penting kalian makan sesuai apa yang aku perintah “
Rendy : “ kalian aku tunggu jawabannya besok pagi, apa kalian sanggup “
Semua sahabatnya bingung dengan persyaratan yang Rendy berikan dan merekapun serempak dan kompak menjawab : “ SANGGUP !! “
Rendy : “ baik karena kalian sanggup maka segeralah kalian tinggalkan tempat ini segera lakasanakan apa yang aku perintahkan dan hari ini kalian aku liburkan “
Tanpa menunggu lama semua sahabat Rendy keluar dari ruangannya dan mereka juga senang karena hari ini sudah diliburkan. Sebelum berpisah mereka sempat berkumpul disuatu tempat membicarakan apa yang Rendy perintahkan kepada mereka.
Semua heran segampang itu persyaratan yang diberikan pemimpin mereka agar bisa menjadi partner dalam memimpin dalam usaha mereka. Sebelum berpisah untuk melaksanakan tugas mereka berjanji akan berkumpul lagi besok jam 8 pagi untuk melaporkan kepada atasan mereka.
Tanpa terasa haripun sudah berganti dan mereka sudah berkumpul tepat jam 8 pagi di tempat kerja mereka. Sambil menunggu Rendy datang mereka sudah siap dan yakin dengan jawaban yang akan disampaikan ke atasan mereka. Dan ada beberapa dari mereka berkeyakinan bahwa merekalah yang akan dipilih oleh atasannya untuk menjadi partner dalam memimpin usaha yang mereka jalani selama ini.
Setengah jam kemudian datanglah Rendy sambil senyum dia melihat wajah para sahabatnya yang sebentar lagi akan memberikan jawabannya. Terlihat tegang para sahabatnya ketika Rendy datang.
Tanpa menunggu lama Rendypun bertanya : “ sahabatku apa kalian sudah siap dengan apa yang telah kalian kerjakan “
Sahabat : “ SIAAP ….. pak Rendy “ jawab mereka serempak.
Rendy : “ baik untuk yang pertama Dio tolong sampaikan apa yang telah kamu lakukan sesuai yang akju perintahkan “
Dio : “ ketika bapak menyuruh saya untuk memakan buah apel itu dari sini saya langsung pulang di kost dan pintu saya tutup langsung aku makan buah apel itu tanpa ada yang mengetahui “
Rendy : “ Yakin kamu makan tidak ada yang mengetahui ketika makan apel itu dengan apa kamu makan “
Dio : “ yakin pak Rendy karena suasana waktu sangat sepi belum ada anak kost yang pulang dan pintu serta tabir aku tutup, saya memakai pisau agar apel itu bisa menjadi kecil – kecil untuk dimakan “
Semua sahabat Rendy mendengarkan jawaban Dio dengan seksama.
Rendy : “ kalian sudah mendengarkan jawaban Dio bagaimana dia makan dan dengan bantuan apa dia makan apel itu tanpa diketahui siapapun “
Rendy : “ untuk berikutnya tolong Miko untuk memberikan jawabannya “
Miko : “ baik pak Rendy saya akan sampaikan …. “
Miko : “ setelah menerima apel dari bapak saya langsung pergi ke rumah kosong yang sudah lama tidak ditempati karena semua orang takut masuk kerumah itu yang katanya ada hantu ‘
Miko “ apel itu langsung aku makan tanpa menggunakan bantuan alat apapun’
Sama seperti yang pertama semua sahabat Rendy mendengarkan penjelasan Miko dengan seksama. Mereka juga ingin mendengar jawaban Rendy dari penjelasan Miko.
Rendy : “ Miko kamu yakin tidak ada yang melihat apa yang kamu lakukan meskipun kamu makannya dirumah kosong “
Miko : “ iya pak Rendy sebab sudah lama rumah itu dibiarkan dan tidak ada yang berani masuk kerumah itu “
Begitu seterusnya sampai yang ke- 7jawaban dari sahabat Rendy tentang tugas yan dia berikan kepada mereka.
Berbagai macam jawaban yang mereka sampaikan bahwa tugas yang diberikan Rendy. Sampai akhirnya tiba di jawaban yang terakhir yaitu Ahmad. Ahmad adalah dari sekian sahabat Rendy yang ikut bekerja kapadanya. Orang yang selalu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya penuh dengan tanggung jawab.
Rendypun bertanya kepadanya : “ Ahmad apa yang kamu lakukan dengan apel yang aku berikan “
Ahmad tidak menjawab dia malah memberikan apel yang masih utuh kepada Rendy.
Rendy dan semua sahabatnya kaget apa yang telah dilakukan.
Semua sahabatnya saling berbisik : “ kenapa dengan Ahmad pekerjaan yang sangat mudah tidak bisa dia lakukan …… “
Rendypun bertanya kepadanya : “Ahmad kenapa apel ini masih utuh apa tugas yang aku berikan terlalu berat buat kamu“
Rendy : “ semua sahabatmu bisa kenapa kamu gak bisa … ada apa denganmu ….. “ sambil mengerutkan dahinya seakan – akan tidak percaya apa yang telah dilakukan Ahmad.
Ahmad hanya menundukkan muka seakan–akan sedih apa yang telah dia lakukan. Suasana sangat Rendy ramai ketika itu.Karena Rendy seorang pemimpin yang sangat bijaksana dia menyuruh diam semua sahabatnya untuk mendengarkan penjelasan Ahmad.
Rendy : “ semua tolong diam mari kita dengarkan penjelasan Ahmad kenapa dia tidak bisa melaksanakan yang aku perintah “
Dengan tersenyum Ahmad menjelaskan kenapa dia tidak bisa menjalankan perintah pimpinannya.
Ahmad :” pak Rendy dan sahabatku maafkan saya kalau saya tidak bisa menjalankan sesuai perintah “
Ahmad : “ sebenenarnya saya sudah mencoba sama seperti kalian tapi setiap kali saya coba selalu gagal “
Semua kaget apa yang disampaikan Ahmad tadi termasuk Rendy.
Ahmad : “ ketika saya coba mau makan apel itu selalu ada yang mengikuti dan melihat saya karena perintah pak Rendy kita disuruh makan tanpa ada yang mengetahui siapapun”
Rendy : “ terus siapa yang mengikuti dan melihatmu Ahmad ….. “
Ahmad : “ maaf pak Rendy saya punya Allah yang setiap hari kita sembah dan selalu kita minta doa kepada Nya”
Ahmad : “ saya sudah berusaha makan dan sembunyi ditempat dimana tidak ada orang yang tahu tetapi Allah selalu melihat dimanapun saya berada “
Ahmad : “ dengan berat hati pak Rendy dan semua sahabatku apel ini saya berikan lagi ke panjenengan dalam keadaan utuh tanpa kurang sedikitpun seperti yang pernah diberikan kepada saya “
Semua kaget, kagum dan terharu apa yang telah disampaikan Ahmad tadi. Bahkan Rendypun sampai menitikkan air mata atas jawaban sahabatnya dan langsung memeluk dia. Dari penjelasan Ahmad tadi semua sudah tahu siapa nanti yang pantas untuk mendampingi Rendy.
Akhirnya Rendy memberikan keputusan siapa yang mendampinginya dalam memimpin uasahanya sesuai dengan penjelasan mereka dari tugas yang dia berikan. Dia memilih Ahmad karena dipandang dia sangat amanah dalam menjalankan tugas. Dan semua sahabatnya setuju dan yakin bahwa usaha mereka akan berkembang dibawah dua pemimpin mereka yaitu Rendy dan Ahmad.
Karena Rendy sudah mengembangkan usahanya diluar kota maka Ahmad ditempatkan dibagian cabang dan Rendy di utamanya. Dengan berjalannya waktu dibawah kepimimpinanya mereka berdua usaha tersebut semakin berkembang dan banyak order yang mereka terima. Semakin bertambahnya order semakin banyak pendapatan yang mereka.
Semua bekerja dengan penuh tanggung jawab dan bahagia karena kedua pemimpin mereka sangat AMANAH dan JUJUR. Tidak ada perbedaan semua sama dan adil sesuai dengan job masing – masing. Semua berprinsip “ Doa Usaha Ikhlas dan Tawakal “ dalam bekerja.
Akhirnya semua bahagia karena usaha mereka semakin maju dan berkembang serta gaji mereka juga bertambah.
“ TEBARKAN SENYUM DAN KEBAIKAN UNTUK ORANG LAIN DAN JANGAN PERNAH MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN SEAKAN – AKAN KITA TIDAK PERNAH SALAH “
Penulis : Verry Wijaya Suseno, Staff TU SMKN 10 Semarang