Info Sekolah
Rabu, 09 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Krisna Membawa Matematika Lebih Dekat dengan Kejuruan di SMK

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Publikasi Ilmiah

Semarang-Andhika Wildan Krisnamurti, S.Pd., M.Pd., guru matematika di SMKN 10 Semarang, telah menciptakan sebuah inovasi yang menarik dengan judul Kolaborasi Matematika dan Mata Pelajaran Kejuruan. Pria yang lahir di Kabupaten Semarang pada 20 Oktober 1995 ini menyadari pentingnya integrasi antara pelajaran matematika dan kejuruan di SMK. “Matematika di SMK tidak bisa dipisahkan dari kompetensi kejuruan. Materi pembelajaran harus mendekatkan siswa pada kebutuhan dunia kerja,” ungkap Andhika dalam sebuah wawancara.

Karya ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk membuat matematika lebih relevan dengan dunia kejuruan. Krisna percaya bahwa melalui pendekatan yang lebih kontekstual, siswa SMK akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dengan menguasai kompetensi kejuruan yang diperkuat oleh keterampilan matematis. “Dengan mengaitkan matematika dengan bidang kejuruan, lulusan SMK tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang unggul,” tambahnya.

Dalam proyek pembelajarannya, Krisna berkolaborasi dengan guru dari program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Proyek tersebut melibatkan siswa kelas XI yang mempelajari matematika dalam konteks nyata, yaitu pembuatan sabun cuci mobil dan motor. Proyek ini merupakan bagian dari mata pelajaran pilihan (MPP) untuk konsentrasi keahlian TKR. “Siswa tidak hanya belajar rumus atau teori di kelas, tetapi mereka langsung mempraktikkan bagaimana matematika berperan dalam produksi sabun cuci. Mereka menghitung bahan, menentukan komposisi, hingga memperkirakan biaya produksi,” jelas Krisna mengenai langkah-langkah yang diambil dalam proyek tersebut.

Krisna berharap bahwa inovasinya ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa. Ia percaya bahwa kolaborasi antara mata pelajaran umum seperti matematika dengan mata pelajaran kejuruan dapat memudahkan siswa memahami bagaimana ilmu matematika bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja. “Harapan saya, para siswa terbantu dalam memanfaatkan matematika untuk ilmu yang dipelajari di kejuruan. Saya juga berharap praktik baik ini dapat dijadikan inspirasi bagi rekan-rekan guru matematika di SMK lainnya,” kata Krisna penuh harapan.

Karya inovatif ini terpilih sebagai salah satu perwakilan SMKN 10 Semarang untuk mengikuti Jambore GTK Hebat 2024, sebuah ajang nasional yang mempertemukan para pendidik terbaik dari seluruh Indonesia. Di ajang bergengsi ini, Krisna akan berbagi pengalaman dan praktik baik dalam mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan kejuruan. “Saya merasa bangga dapat mewakili sekolah dalam Jambore GTK Hebat ini. Saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak guru di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan pendidikan vokasi,” tuturnya dengan antusias.

Keberhasilan Krisna dalam menciptakan karya ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, tetapi juga bukti bahwa pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi lintas mata pelajaran bisa memberikan hasil yang signifikan. Siswa SMK tidak hanya dibekali dengan keterampilan kejuruan yang mumpuni, tetapi juga dengan kemampuan berpikir logis dan analitis yang diperoleh dari pelajaran matematika. Dengan demikian, mereka lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja dan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik.

Krisna berharap kolaborasi semacam ini bisa terus dikembangkan dan menjadi bagian dari strategi pembelajaran di SMK. Ia percaya bahwa dengan pendekatan yang tepat, siswa akan lebih termotivasi dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai relevansi ilmu yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata. “Saya ingin ini menjadi langkah awal untuk transformasi pendidikan di SMK, di mana matematika bukan lagi mata pelajaran yang dianggap sulit atau terpisah dari kejuruan, tetapi menjadi alat penting yang mendukung kompetensi kejuruan siswa,” pungkasnya.

Karya inovatif Krisna bisa diakses disini :

Penulis : Dini Riyani, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar