Mranggen – SMP Negeri 1 Mranggen menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) bertajuk Peningkatan Kapabilitas Guru dan Tendik pada Sabtu, 23 November 2024. Bertempat di Laboratorium IPA, kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan (tendik) sekolah tersebut.
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala SMPN 1 Mranggen, Sri Suratmi, S.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya peningkatan semangat dan kapabilitas seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. “Guru-guru di SMPN 1 Mranggen sebenarnya sudah pintar, tapi semangatnya perlu terus ditingkatkan. Oleh karena itu, IHT ini kami adakan agar organisasi ini semakin hebat dan membawa manfaat besar bagi siswa,” ujar Sri Suratmi dengan penuh semangat.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten yang membahas topik penting terkait pengembangan guru dan tendik. Narasumber pertama, Indah Rahmawati, mengupas tuntas tentang Ekinerja, memberikan wawasan bagaimana para guru dapat meningkatkan kinerja secara efektif melalui pendekatan berbasis evaluasi. Selanjutnya, Bustamil Arifin, S.Pd., M.Pd., membawakan materi mengenai perlindungan terhadap guru, menjelaskan pentingnya pemahaman akan regulasi dan hak-hak guru dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai penutup, Ardan Sirodjuddin, S.Pd., M.Pd., Kepala SMKN 10 Semarang, tampil dengan tema yang menginspirasi, yaitu Peningkatan Kapabilitas Guru dan Tendik SMP Negeri 1 Mranggen. Dalam paparannya, Ardan berbagi pengalaman tentang transformasi di SMKN 10 Semarang yang berhasil mengubah sekolah penuh tantangan menjadi sekolah berprestasi dan langganan juara.
Ardan menyoroti pentingnya guru dan tenaga kependidikan keluar dari zona nyaman agar dapat terus berkembang. “Masih banyak dari kita yang terjebak dalam zona nyaman. Indikatornya sederhana: tidak mau membuka pikiran untuk perubahan, berat meninggalkan kebiasaan yang menyenangkan, pandai membuat alasan untuk tidak mencoba hal baru, hingga hidup yang tidak berubah dari hari ke hari,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan alasan pentingnya pertumbuhan bagi guru dan tendik dengan mengacu pada teori kebutuhan manusia, mulai dari kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, hingga aktualisasi diri. Menurutnya, semua elemen tersebut harus terpenuhi agar guru dan tendik dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi siswa dan sekolah.
Di akhir paparannya, Ardan mengajak para peserta untuk mengubah pola kerja agar lebih bermakna. “Dari materi ke kebermaknaan, dari menyelesaikan ke memberdayakan, dari bekerja ke pelayanan, dan dari mengabaikan ke peduli. Ketika kita mampu mengubah pola bekerja, maka keberhasilan yang kita raih tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk organisasi kita dan anak-anak yang kita didik,” pungkasnya.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari peserta. Salah satu guru, Husni Binawati, M.Pd, mengungkapkan apresiasinya terhadap materi yang disampaikan. “Materi yang disampaikan para narasumber benar-benar membuka wawasan kami. Ini menjadi motivasi besar untuk kami terus meningkatkan kualitas diri demi kemajuan sekolah,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya IHT ini, diharapkan para guru dan tenaga kependidikan SMP Negeri 1 Mranggen semakin siap menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang serta mampu memberikan pelayanan terbaik untuk siswa dan masyarakat.
Penulis : Dini Riyani, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang
Beri Komentar