SEMARANG-SMKN 10 Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran di bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dengan melibatkan guru-gurunya dalam program magang industri. Salah satu guru yang mendapatkan kesempatan ini adalah Sonalita Wiguna, seorang pengajar RPL di SMKN 10 Semarang. Pada tahun 2023, Sonalita menjalani program magang di BAPAK PUCUNG Studio, sebuah studio kreatif yang berfokus pada pengembangan desain 3D, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan pembuatan game. Program ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman dan keterampilan teknis Sonalita agar dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah.
BAPAK PUCUNG Studio, yang berlokasi di Graha Mandiri Residence, Patemon, Gunungpati, Kota Semarang, merupakan tempat yang ideal bagi Sonalita untuk mempelajari berbagai teknologi canggih dalam dunia desain digital dan pengembangan perangkat lunak. Selama magang, Sonalita dibimbing oleh Godham Eko Saputro, seorang profesional yang memiliki keahlian di bidang desain 3D, AR, VR, dan pembuatan game. Dengan bimbingan yang intensif, Sonalita mampu mempelajari berbagai materi yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Materi utama yang dipelajari oleh Sonalita selama magang meliputi desain 3D, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan game development. Keahlian dalam desain 3D menjadi sangat penting dalam industri kreatif, terutama dalam pembuatan animasi, game, dan visualisasi produk. Sonalita mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan objek-objek 3D yang digunakan dalam berbagai aplikasi digital. Selain itu, pengembangan AR dan VR, yang kini semakin banyak digunakan dalam berbagai sektor, juga menjadi fokus penting dalam program magang ini. Sonalita belajar tentang bagaimana teknologi AR dan VR dapat diterapkan dalam konteks pendidikan dan hiburan, serta bagaimana mengembangkan konten interaktif berbasis teknologi tersebut.
Tidak hanya itu, Sonalita juga mendalami proses pembuatan game, mulai dari konsep hingga tahap pengembangan. Pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang cara mengintegrasikan elemen game dalam pembelajaran, yang dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Dengan latar belakang sebagai guru RPL, pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama magang ini akan menjadi bekal berharga bagi Sonalita untuk menghadirkan materi pembelajaran yang lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan industri.
Menurut Sonalita, pengalaman magang ini sangat membuka wawasannya, terutama dalam hal pengembangan teknologi yang sedang berkembang pesat. “Kegiatan magang ini benar-benar menambah wawasan saya dan meningkatkan kemampuan teknis di bidang PPLG (Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim). Selain itu, saya juga belajar tentang bagaimana menerapkan budaya industri ke dalam kelas, sehingga siswa dapat memahami dengan lebih baik bagaimana industri bekerja,” ujar Sonalita.
Selain menambah wawasan dan keterampilan teknis, magang ini juga memberikan gambaran kepada Sonalita tentang bagaimana industri beroperasi secara profesional. Hal ini sangat penting dalam membentuk pola pikir siswa agar siap memasuki dunia kerja yang penuh dengan tantangan dan tuntutan profesionalisme. Budaya industri yang dipelajari selama magang, seperti disiplin, kerja tim, dan manajemen proyek, diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa SMKN 10 Semarang dapat merasakan simulasi dunia kerja sejak dini.
Program magang guru ini menjadi bagian dari upaya SMKN 10 Semarang untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan dunia industri. Dengan melibatkan guru-guru dalam program magang di perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka, sekolah berharap dapat memperkuat jembatan antara dunia pendidikan dan industri. Hal ini penting agar lulusan SMKN 10 Semarang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di pasar kerja.
BAPAK PUCUNG Studio sebagai mitra dalam program magang ini juga memberikan apresiasi terhadap langkah SMKN 10 Semarang yang secara proaktif mengirimkan guru-gurunya untuk belajar langsung dari industri. Godham Eko Saputro, sebagai pembimbing industri, menyatakan bahwa program magang ini sangat bermanfaat, baik bagi guru maupun bagi industri itu sendiri. “Kami senang bisa berkontribusi dalam pengembangan kompetensi guru. Harapannya, apa yang dipelajari di sini bisa dibawa ke ruang kelas, sehingga siswa lebih siap menghadapi tantangan industri kreatif yang sangat dinamis,” kata Godham.
Ke depan, SMKN 10 Semarang berencana untuk terus melanjutkan program-program serupa sebagai bagian dari visi mereka untuk menciptakan lulusan yang unggul dan siap bersaing di dunia kerja. Dengan semakin banyaknya guru yang mendapatkan pengalaman langsung di industri, diharapkan kualitas pembelajaran di sekolah juga akan semakin meningkat, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.
Penulis : Humas SMKN 10 Semarang
Beri Komentar