SEMARANG-Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Tengah menggelar pertemuan daring melalui Zoom pada Kamis, 5 September 2024, dalam rangka peningkatan pengisian platform penelusuran lulusan SMK atau tracer study. Acara yang dimulai pukul 09.00 ini diikuti oleh seluruh kepala SMK se-Kota dan Kabupaten Semarang, termasuk Kepala SMKN 10 Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengumpulan data mengenai keterserapan lulusan SMK, yang dinilai sangat penting untuk evaluasi dan pengembangan program pendidikan.
Acara dibuka oleh Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Andang Fitriadi, SE, M.Si., yang menekankan pentingnya tracer study sebagai alat pengukur efektivitas pendidikan SMK. Dalam sambutannya, Andang menjelaskan bahwa tracer study merupakan metode penelitian yang digunakan untuk melacak perkembangan alumni setelah mereka lulus, baik dalam hal pekerjaan, pendidikan lanjutan, maupun pencapaian lainnya. “Data ini sangat penting untuk mengetahui seberapa baik lulusan SMK terserap di dunia kerja, melanjutkan pendidikan, atau bahkan berwirausaha,” ujar Andang.
Manfaat tracer study sangat signifikan dalam menilai kualitas pendidikan di SMK. Salah satunya adalah memberikan gambaran nyata tentang efektivitas program pendidikan yang diimplementasikan, dengan mengacu pada keberhasilan lulusan dalam berkarir. Selain itu, data dari tracer study juga menjadi acuan penting bagi sekolah untuk menyesuaikan dan meningkatkan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja saat ini. “Tracer study juga berperan penting dalam proses akreditasi sekolah, karena kualitas dan keberhasilan lulusan menjadi salah satu indikator penilaian,” tambah Andang. Lebih dari itu, tracer study juga membuka peluang bagi sekolah untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan alumni mereka.
Dalam sesi selanjutnya, narasumber memaparkan strategi untuk mencapai target pengisian tracer study sebesar 100%. Namun, hingga saat ini, pencapaian tracer study di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I baru mencapai angka 40%. “Ada 14 SMK di Kabupaten Semarang dan 24 SMK di Kota Semarang yang belum login ke aplikasi tracer study,” ungkap Andang, menyoroti rendahnya tingkat partisipasi beberapa sekolah dalam melengkapi data tracer.
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., melaporkan bahwa sekolahnya telah melakukan login ke aplikasi tracer study dan berhasil mengumpulkan data alumni sebanyak 72,6%. Ia menyatakan komitmennya untuk terus mendorong alumni agar berpartisipasi dalam pengisian tracer study sebagai upaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. “Kami akan terus mengajak alumni untuk mengisi tracer study, karena ini sangat penting bagi pengembangan sekolah dan masa depan mereka,” ujar Ardan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh SMK di wilayah Kota dan Kabupaten Semarang dapat lebih aktif dalam mengisi data tracer study, sehingga hasil yang didapat bisa digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan kurikulum yang lebih baik. Tracer study tidak hanya menjadi alat untuk mengevaluasi kinerja pendidikan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara sekolah, alumni, dan dunia industri.
Penulis : Arimurti Asmoro, M.Pd, Waka Humas SMKN 10 Semarang
👍👍👍
👍👍👍
Beri Komentar