Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, baik bagi perokok maupun orang di sekitarnya. Ironisnya, banyak pelajar terjerumus dalam perilaku merokok, bahkan sejak usia dini. Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi perokok di Indonesia mencapai 33,8%, dan 9,1% di antaranya adalah pelajar usia 10-18 tahun. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan karena dapat berdampak negatif bagi masa depan generasi muda.
Lalu, apa sebab-sebab pelajar merokok? Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku merokok di kalangan pelajar, antara lain pertama, faktor lingkungan. Pelajar yang hidup di lingkungan yang banyak perokok, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, cenderung lebih mudah terpengaruh untuk merokok. Hal ini karena mereka melihat merokok sebagai hal yang biasa dan tidak berbahaya, atau bahkan sebagai tanda keren dan dewasa.
Kedua, faktor sosial. Pelajar yang bergaul dengan teman-teman yang merokok, atau yang mengikuti kelompok-kelompok tertentu yang identik dengan merokok, juga berisiko tinggi untuk ikut merokok. Hal ini karena mereka merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkaran pergaulan mereka, atau untuk mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari teman-teman mereka.
Ketiga, faktor psikologis. Pelajar yang mengalami stres, tekanan, kesepian, atau masalah-masalah lain mungkin mencari jalan keluar dengan merokok. Mereka beranggapan bahwa merokok dapat memberikan rasa tenang, santai, atau bahagia, padahal sebenarnya merokok hanya memberikan efek sementara dan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Terakhir, faktor penasaran. Pelajar yang belum pernah merokok mungkin merasa penasaran untuk mencoba merokok, karena tergiur oleh iklan, media, atau cerita-cerita dari orang lain. Mereka ingin merasakan sensasi dan efek dari merokok, tanpa memikirkan dampak buruk yang akan ditimbulkan.
Apa akibat-akibat pelajar merokok? Merokok dapat menimbulkan berbagai akibat yang merugikan, baik bagi kesehatan fisik, mental, maupun sosial pelajar, antara lain:
Pertama akibat kesehatan fisik. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, seperti kanker paru-paru, jantung, mulut, tenggorokan, dan lain-lain, penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan emfisema, penyakit pencernaan, seperti maag, tukak lambung, dan kanker usus, gangguan reproduksi, seperti impotensi, kemandulan, dan keguguran, serta gangguan pertumbuhan, seperti keterlambatan pubertas, tulang rapuh, dan gigi kuning.
Kedua akibat kesehatan mental. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, insomnia, dan ketergantungan. Pelajar yang merokok juga cenderung memiliki prestasi akademik yang rendah, karena merokok dapat mengganggu konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar. Selain itu, merokok juga dapat menurunkan kepercayaan diri, motivasi, dan kreativitas pelajar.
Ketiga akibat kesehatan sosial. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan sosial, seperti isolasi, diskriminasi, dan konflik. Pelajar yang merokok mungkin merasa terasing dari lingkungan sekitar, karena dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, tidak berbudi luhur, dan tidak beretika. Mereka juga mungkin mengalami diskriminasi dari orang-orang yang tidak merokok, atau yang menentang perilaku merokok. Selain itu, merokok juga dapat menimbulkan konflik dengan keluarga, guru, atau teman-teman yang tidak setuju dengan kebiasaan merokok mereka.
Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang banyak ditemukan di kalangan pelajar, termasuk di SMKN 10 Semarang. Padahal, merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, prestasi, dan masa depan pelajar. Berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021, persentase penduduk usia 15 β 19 tahun yang merokok dalam sebulan terakhir menurut kabupaten/kota dan kelompok umur di Provinsi Jawa Tengah (persen) adalah 35,62% untuk Kota Semarang, merupakan data tertinggi di Jawa Tengah.
Oleh karena itu, SMKN 10 Semarang berupaya untuk melakukan filterisasi calon siswa yang sudah merokok sejak SMP. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan calon siswa yang sehat secara fisik dan non fisik, mendapatkan siswa dengan performa unggul dalam magang, mengalihkan dana untuk peralatan pendidikan, dan menjaga nama baik sekolah.
Mari kita jelaskan satu persatu. Pertama, mendapatkan calon siswa yang sehat secara fisik dan non fisik. Calon siswa yang sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, imunitas yang tinggi, dan stamina yang prima. Mereka juga akan memiliki kesehatan mental yang baik, seperti rasa percaya diri, motivasi, dan kreativitas. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Kedua, mendapatkan siswa dengan performa unggul dalam magang atau program sekolah lainnya. Calon siswa yang tidak merokok akan memiliki kemampuan akademik dan keterampilan yang lebih baik daripada yang merokok. Mereka juga akan memiliki etos kerja yang tinggi, tanggung jawab yang besar, dan profesionalisme yang kuat. Hal ini akan membuat mereka lebih mudah mendapatkan tempat magang yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan atau instansi yang menjadi mitra sekolah.
Ketiga, mengalihkan dana untuk peralatan pendidikan. Calon siswa yang tidak merokok akan menghemat pengeluaran yang seharusnya digunakan untuk membeli rokok. Dana yang dihemat tersebut dapat dialihkan untuk keperluan pendidikan, seperti membeli buku, alat tulis, atau peralatan praktik. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 10 Semarang, serta memperkaya pengalaman belajar siswa.
Keempat, menjaga nama baik sekolah. Calon siswa yang tidak merokok akan mencerminkan citra positif dari SMKN 10 Semarang, sebagai sekolah yang peduli dengan kesehatan, prestasi, dan masa depan siswa. Mereka juga akan menjadi contoh dan inspirasi bagi pelajar lain, baik di dalam maupun di luar sekolah. Hal ini akan meningkatkan reputasi dan popularitas SMKN 10 Semarang, sebagai sekolah yang berkualitas dan berprestasi.
Dengan demikian, filterisasi calon siswa yang sudah merokok sejak SMP adalah salah satu upaya SMKN 10 Semarang untuk menciptakan sekolah bebas rokok. Sekolah bebas rokok adalah sekolah yang tidak hanya melarang, tetapi juga mencegah dan mengatasi perilaku merokok di kalangan pelajar. Sekolah bebas rokok adalah sekolah yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang sehat, berkualitas, dan bermartabat bagi siswa. Sekolah bebas rokok adalah sekolah yang berkontribusi untuk mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berprestasi.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang
Insyaallah input dan out out SMKN 10 Semarang semakin baik..menuju # SMKN 10 Semarang Juara Kelas
#SMK N 10 semarang Hebat
Semoga siswa SMKN 10 Semarang akan bebas dari rokok dan obat2 terlarsng.Sehingga akan terwujud sekolah yg unggul baik prestasi dan kompetensi yg lain.
Aaamiiinn…….
Sangat super
Siswa SMKN 10 berprestasi tanpa rokok dan narkoba, menuju masa depan yang cemerlang…mantap
Ide yang cemerlang. Semoga siswa SMKN 10 Semarang menjadi bagian generasi yang berprestasi, sehat dan cerdas.
Menjadi siswa yang lebih sehat π―ππ
Menjaga kesehatan penting dari pada mengobati. Bebas rokok,bebas narkoba HARUS guna kehidupan yang lebih baik,masa depan yang gemilang. Upayakan berkegiatan yang positif.
Setuju.
Alhamdulillah
Luar biasa menginspirasi β¨
Semangat menuju juara kelas
Semoga gagasan ini akan membuat suatu perubahan yang positif terhadap peserta didik SMKN 10 SEMARANG
semangat
Semoga siswa SMKN 10 Semarang menjadi bagian generasi yang berprestasi, sehat dan cerdas.
Semoga siswa SMKN 10 Semarang menjadi bagian generasi yang berprestasi, sehat dan cerdas.
Filterisasi calon siswa yang sudah merokok sejak SMP adalah salah satu upaya SMKN 10 Semarang untuk menciptakan sekolah bebas rokok
Sangat bagus ππ»
Semoga SMKN 10 Semarang.bebas dari rokok.
Bagus bebas dr polusi udara
Alhamdulillah semoga SMK 10 semakin ke depan semakin Baik, dan semoga Bebas Dari Rokok dan Narkoba, Amin.
“Mens sana in corpore sano”, menjadi semangat seluruh Warga Sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan berprestasi
Setuju banget.
Kebiasan merokok nmerupakan perbuatan yang sis sia, maka upaya SMKN 10 untuk filtersasi penerimaan siswa baru sangat bagus dan sesuai dengan aspek kesehatan.
Semangat
Alhamdulillah semangat
Sangat istimewa
Alhamdulillah smoga terlaksana sekolah bebas rokok …
Aamiin
Alhamdulillah
…..mantap π
Semangat
Semoga nantinya program ini terrealisasi dengan baik,dan bisa sebagai percontohan untuk sekolah lain..aamiin..
Membiasakan perbuatan baik dan hidup sehat perlu ditanamkan pada anak didik di SMK N 10 Semarang
Generasi milenial yang Sehat dan cerdas π
Merokok menimbulkan berbagai dampak negatif
Semangat untuk memfilter calon siswa SMK Negeri 10 Semarang. Ciptakan Sekolah yang bebas rokok, tunjukkan generasi yang unggul, berprestasi, dan sehat. SMK Negeri 10 Semarang semakin mantap dan hebat.π
Super sekali
Luar biasa π
Semoga terlaksana dengan baik
MasyaAlloh π
Semoga rencana ini dapat terwujud dengan baik π
SMKN 10 Semarang sekolah bebas rokok
Terhindar dr rokok pasti terhindar dari narkoba
Semoga siswa SMKN 10 semarang terbebas dari rokok dan narkobaβ¨π
Semakin bagus SMK 10…
Menciptakan generasi sehat
Say no to smoking π
Luar biasa,Semangat …
Semangat….
Alhamdulillah semoga tercapai apa yang dicita2kan aamiin
Mantap,,,ide yang bagus,,,generasi sehat jasmani rohani
setuju sekali untuk siswa/i K.10 bebas dari rokok menuju sekolah Berbudaya Sehat 2024
Luar biasa ππ
SMKN 10 SEMARANG BEBAS DARI ROKOK
Semoga bisa terwujud π€²πππ
Sangat bagus
Semoga terwujud filterisasi input siswa baru SMK Negeri 20 Semarang dan berhasil sesuai tujuan.
Semangat luar biasa
Mantap
Siiipppp….
Alhamdulillah, salah satu program/persyaratan yang sangat bagus karena dapat memberikan dampak positif siswa untuk mempersiapkan fisik dan mental yang baik untuk mendapat sekolah yang bagus….sukses selalu untuk SMK N 10 Semarang…
Sekolah bebas rokok
Bebas narkoba
Insyaallah…
Menciptakan generasi pencaker yg sehat, kuat, dan berdaya juang tinggi
Aamiin ya rabbal alamiin π€²
Bagus perlu di teladani
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015, kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. This is no smoking areaβ. Mari kita wujudkan
Setuju sekolah tanpa asap rokok
SMKN 10 Semarang menjadi lebih baik, memberi manfaat dan menginspirasi
Pelajar meroko meresahkan.. mencetak calon pemimpin yang lemah mental kotor dan jorok..
SMK N 10 Semarang.. bebaskan dari lingkungan tidak boleh merokok… josss, mantabbb…
Luar biasa
Siswa yg merokok adalah indikasi siswa yg kurang disiplin.
Bismillahirrahmanirrahim semoga bisa segera terwujud
Bismillahirrahmanirrahim semoga bisa segera terwujud π
Alhamdulillah. Visi misi yang bagus .semoga terwujud menjadi sekolah yang berbudaya sehat
Beri Komentar