Kisah ini bermula pada tahun 1969, saat seorang tentara Amerika Serikat yang dikenal dengan sebutan Private First Class (PFC) William H. Thompson ditugaskan di daerah Quảng Ngãi, Vietnam. Thompson ditempatkan dalam pasukan infanteri di medan perang, tetapi ada sesuatu yang membuatnya unik: ia tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan perang yang dijalani atau alasan mengapa Amerika terlibat dalam konflik tersebut.
Meskipun dia adalah seorang tentara yang berdedikasi, Thompson sering merasa bingung dan terombang-ambing oleh ketidakjelasan seputar perang. Dia bersama dengan banyak prajurit lainnya, sering kali bertanya-tanya tentang alasan yang lebih besar di balik perang ini. Bagi Thompson, konflik ini terasa seperti perang yang tidak beralasan, tanpa tujuan yang jelas. Bahasa kerennya tanpa visi yang jelas.
Cerita di atas bisa menggambarkan kondisi sebaliknya yang ada di sekolah. Jika Thomson tidak tahu visi dari perang itu, maka di sekolah sudah ada visi tetapi guru dan karyawannya tidak memahami visi tersebut. Kesamaannya adalah baik Thompson maupun guru sama-sama gamang dalam melangkah.
Visi sekolah, seakan menjadi kompas yang membimbing setiap langkah pendidikan menuju masa depan yang lebih baik. Namun, sebuah fenomena yang sering kali terabaikan adalah kenyataan bahwa banyak guru belum benar-benar mengenal, hafal, atau bahkan mengerti implementasi dari visi sekolah tempat mereka mengajar. Ada empat hal yang terjadi di sekolah terkait dengan visi yaitu : pertama sekolah punya visi tetapi tidak dimengerti oleh guru dan karyawan. Kedua visi bisa dimengerti tetapi tidak sama dengan visi guru dan karyawan, ketiga visinya sama tetapi tidak bisa membuat peta jalan dan terakhir bisa membuat peta jalan tetapi tidak disiplin terhadap peta jalan tersebut.
Mari kita coba membahas perusahaan teknologi besar bernama Google untuk memahami visi organisasi. Pasti Anda sudah tak asing lagi dengan nama Google, bukan? Mesin pencari ajaib ini memiliki tujuan yang sangat jelas: “Mengorganisir informasi dunia dan menjadikannya mudah diakses dan berguna bagi semua orang.”
Jadi, bayangkan jika Anda ingin mencari tahu tentang hampir apa saja, Google adalah teman terbaik Anda. Tetapi inilah yang menarik dimana tujuan ini menjadi landasan bagi segala hal yang dilakukan oleh perusahaan ini.
Walaupun Google, yang mulai berdiri pada tahun 1998, telah menciptakan banyak produk dan layanan baru, tujuan utama mereka tetap sama. Mereka ingin membuat informasi menjadi ramah, seperti sahabat yang selalu siap membantu.
Tapi itu tidak berhenti di situ. Google punya visi besar untuk diri mereka sendiri: “Menjadi pemimpin dalam industri teknologi dengan inovasi yang terus-menerus dan memberikan pengalaman pelanggan terbaik di kelasnya.”
Jadi, apa artinya ini? Mereka ingin menjadi yang terdepan dalam dunia teknologi. Bagaimana? Dengan terus berinovasi dan memberikan pengalaman luar biasa kepada pelanggan mereka. Visi ini seperti bintang yang membimbing mereka dalam perjalanan jangka panjang mereka.
Visi itu adalah pemandu mereka, memberi arahan pada strategi bisnis dan keputusan besar. Visi yang jelas ini membantu Google tetap fokus dan terarah, bahkan dalam dunia yang kompetitif. Selain itu, visi ini memberikan semangat kepada para karyawan, memotivasi mereka untuk bekerja keras dan berinovasi demi mencapai tujuan yang luar biasa.
Jadi, saat Anda menggunakan Google untuk menemukan informasi atau mencari tahu hal-hal baru, ingatlah bahwa di balik layar ada visi yang terang, mendorong mereka untuk terus menggali dunia informasi dengan semangat dan tekad yang tinggi.
Cara Google membuat visi dan menerapkan implementasinya memberikan beberapa pelajaran berharga. Pertama tujuan yang Jelas dan Berarti. Visi Google untuk mengorganisir informasi dunia dan membuatnya mudah diakses dan berguna memiliki tujuan yang jelas dan bermakna. Pelajaran ini mengajarkan bahwa visi yang memiliki arti yang mendalam dapat menjadi panduan kuat bagi perusahaan dan memberikan tujuan yang bermakna bagi tim.
Kedua Kontinuitas dalam Nilai Inti. Meskipun Google telah berevolusi dan menghasilkan berbagai produk, mereka tetap berpegang pada nilai inti mereka: memberikan aksesibilitas dan manfaat bagi informasi. Ini menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan nilai-nilai inti sambal mengikuti perkembangan.
Ketiga Inovasi dan Adaptabilitas. Google memiliki visi untuk menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi. Ini mengajarkan bahwa fokus pada inovasi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam industri dan teknologi sangat penting untuk tetap relevan dan kompetitif.
Keempat Pentingnya Pengalaman Pelanggan. Visi Google tentang memberikan pengalaman pelanggan terbaik menunjukkan betapa pentingnya fokus pada kepuasan pelanggan. Pelajaran ini mengajarkan bahwa pengalaman pelanggan yang positif dapat membentuk citra merek yang kuat dan menciptakan loyalitas jangka panjang.
Kelima Penggunaan Visi sebagai Pemandu. Visi Google bukan hanya pernyataan yang indah, tetapi digunakan sebagai pemandu dalam mengembangkan strategi dan pengambilan keputusan. Ini mengajarkan pentingnya memiliki visi yang tidak hanya ada dalam kata-kata, tetapi juga diimplementasikan dalam tindakan nyata.
Keenam Motivasi dan Fokus Karyawan. Visi Google yang inspiratif memberikan arahan dan motivasi bagi karyawan. Pelajaran ini menggarisbawahi pentingnya memiliki visi yang dapat memotivasi tim dan memberikan arahan dalam upaya bersama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dan terakhir Keterhubungan dengan Nilai Pendiri. Visi Google dapat dilacak kembali hingga pada nilai dan keyakinan pendirinya. Pelajaran ini mengajarkan pentingnya memahami akar dan warisan perusahaan serta bagaimana nilai-nilai ini dapat membentuk identitas dan tujuan jangka panjang.
Semoga tulisan ini membantu Bapak dan Ibu dalam membangun sekolah. Yang jelas inti dari visi adalah mampu menggerakkan warga sekolah menuju impian bersama.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang
SMKN 10 Semarang luar biasa
Beri Komentar