“Inertia Incumbent” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku suatu perusahaan yang sudah ada di pasar dan tidak mau berubah atau beradaptasi dengan inovasi dari pesaing baru. Perusahaan ini cenderung mengabaikan ancaman kompetitif dari startup yang menawarkan produk atau layanan yang lebih baik, lebih murah, atau lebih mudah digunakan. Perusahaan ini juga mungkin ragu-ragu tentang respons yang tepat terhadap inovasi tersebut, apakah harus meniru, mengakuisisi, atau melawan startup tersebut.
Kodak adalah perusahaan fotografi terbesar di dunia pada tahun 1970-an, tetapi juga salah satu yang paling tidak mau belajar dari masa lalu dan masa depan. Kodak selalu mengandalkan teknologi film fotografi yang sudah usang dan tidak efisien lagi, sementara pesaing-pesaingnya sudah beralih ke teknologi digital fotografi yang lebih canggih dan praktis. Kodak juga sering kali menolak untuk bekerja sama dengan startup-startup lain yang ingin membantu mereka mengembangkan bisnis mereka.
Salah satu contoh dari “Inertia Incumbent” Kodak adalah ketika mereka memproduksi kamera digital pertama pada tahun 1975, tetapi tidak meluncurkannya secara massal karena alasan-alasan seperti harga yang mahal, kualitas yang rendah, dan kurangnya dukungan dari pelanggan. Kodak juga mengabaikan peluang untuk memasuki pasar pasar baru seperti internet, media sosial, atau permainan online, karena mereka masih fokus pada produk-produk film fotografi.
Akibat dari “Inertia Incumbent” Kodak adalah bahwa mereka kehilangan pangsa pasar dan pendapatan mereka secara drastis. Pada tahun 2012, Kodak bangkrut karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain seperti Canon, Nikon, Sony, atau Apple. Banyak orang mengeluh bahwa Kodak tidak mau mengubah atau berinovasi dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Bagaimana inertia incumbent dalam dunia Pendidikan? Seperti kita ketahui, pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan kemajuan suatu bangsa. Namun, tidak semua sistem pendidikan dapat memberikan layanan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Banyak sistem pendidikan yang masih mengandalkan kurikulum, metode, atau budaya yang sudah usang dan tidak efektif lagi. Sistem pendidikan ini disebut juga sebagai “Inertia Incumbent”, yaitu sistem yang tidak mau berubah atau beradaptasi dengan perubahan teknologi, pasar, atau lingkungan.
Inertia Incumbent dapat menyebabkan sistem pendidikan menjadi ketinggalan zaman dan tidak mampu bersaing dengan sistem pendidikan lain yang lebih modern dan dinamis. Inertia Incumbent juga dapat mengurangi kualitas layanan pendidikan bagi siswa karena kurangnya variasi atau relevansi mata pelajaran, metode pembelajaran, atau evaluasi. Selain itu, Inertia Incumbent dapat menimbulkan ketidakpuasan atau ketidakpercayaan dari siswa, guru, orang tua, atau masyarakat terhadap sistem pendidikan tersebut.
Oleh karena itu, bagaimana cara mengatasi Inertia Incumbent dalam dunia pendidikan? Salah satu cara adalah dengan melakukan reformasi satuan pendidikan. Reformasi satuan pendidikan adalah upaya untuk mengubah tujuan, standar, atau kurikulum dari sistem di satuan pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Reformasi satuan pendidikan membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut, seperti pemerintah, guru, praktisi, orang tua, dan siswa.
SMKN 10 Semarang adalah salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bergerak di bidang perkapalan, pelayaran, permesinan, pengelasan, dan komputer. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1954 dan telah melahirkan banyak lulusan yang handal dan berkompeten di bidangnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, SMKN 10 Semarang juga menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat dari sekolah-sekolah lain yang lebih modern dan dinamis. Oleh karena itu, SMKN 10 Semarang perlu melakukan perubahan dan inovasi agar tetap relevan dan unggul dalam memberikan layanan pendidikan bagi siswa-siswanya.
Salah satu hambatan yang dihadapi oleh SMKN 10 Semarang dalam melakukan perubahan dan inovasi adalah inertia incumbent, yaitu kecenderungan untuk tetap menjalankan sistem, kurikulum, metode, atau budaya yang sudah ada, meskipun ada alasan untuk mengubahnya. Inertia incumbent di SMKN 10 Semarang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Untuk mengatasi hambatan inertia incumbent, SMKN 10 Semarang melakukan reformasi satuan pendidikan, yaitu upaya untuk mengubah tujuan, standar, atau kurikulum dari sistem pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Reformasi satuan pendidikan membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut, seperti pemerintah, akademisi, praktisi, orang tua, dan siswa.
Beberapa langkah yang dilakukan oleh SMKN 10 Semarang untuk melakukan reformasi satuan pendidikan adalah pertama membuat visi dan misi yang jelas tentang apa tujuan dan nilai-nilai pendidikan yang ingin dicapai oleh SMKN 10 Semarang. Visi dan misi ini harus mencerminkan keunggulan dan kekhasan SMKN 10 Semarang sebagai sekolah yang bergerak di bidang perkapalan, pelayaran, permesinan, pengelasan, dan komputer. Visi dan misi ini juga harus sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional dan standar kompetensi lulusan SMK.
Kedua melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan yang ada di SMKN 10 Semarang serta peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Analisis SWOT ini dapat melibatkan semua pihak yang berkepentingan, seperti guru, karyawan, siswa, orang tua, alumni, mitra kerja, atau stakeholder lainnya. Analisis SWOT ini dapat membantu SMKN 10 Semarang untuk menentukan strategi dan prioritas dalam melakukan perubahan dan inovasi.
Ketiga menyusun rencana aksi yang detail tentang apa langkah-langkah konkret yang harus dilakukan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Rencana aksi ini harus mencakup aspek-aspek seperti kurikulum, metode pembelajaran, evaluasi, sarana prasarana, sumber daya manusia, anggaran, jadwal, atau indikator kinerja. Rencana aksi ini harus disusun dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan tantangan yang dihadapi oleh SMKN 10 Semarang.
Keempat mengimplementasikan rencana aksi secara bertahap dan berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak yang relevan. Implementasi rencana aksi ini harus dilakukan dengan mengikuti prosedur dan mekanisme yang berlaku di SMKN 10 Semarang. Implementasi rencana aksi ini juga harus didukung oleh komunikasi yang efektif, koordinasi yang intensif, dan supervisi yang ketat dari pihak-pihak yang berwenang. Implementasi rencana aksi ini juga harus memperhatikan umpan balik dan saran dari pihak-pihak yang terlibat atau terdampak oleh perubahan dan inovasi yang dilakukan.
Kelima mengevaluasi hasil dan dampak dari rencana aksi secara berkala dengan menggunakan indikator-indikator yang objektif dan valid. Evaluasi ini harus dilakukan untuk mengukur sejauh mana tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan telah tercapai. Evaluasi ini juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan yang terjadi selama proses perubahan dan inovasi. Evaluasi ini juga harus dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi proses perubahan dan inovasi.
Keenam membuat perbaikan-perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi. Perbaikan-perbaikan ini harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas dari sistem pendidikan yang ada di SMKN 10 Semarang. Perbaikan-perbaikan ini juga harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah atau hambatan-hambatan yang muncul selama proses perubahan dan inovasi. Perbaikan-perbaikan ini juga harus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa depan.
Dengan demikian, SMKN 10 Semarang dapat menjadi sekolah yang lebih baik lagi dalam memberikan layanan pendidikan bagi siswa-siswanya. SMKN 10 Semarang juga menjadi contoh dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain yang ingin melakukan perubahan dan inovasi.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang
Sangat luar biasa strategi untuk mengubah mindset dan memajukan smkn 10 Semarang … Smkn 10 Juara Kelas
Terima kasih atas ilmu nya, Pak Ardan, semakin menambah wawasan dan kesempatan untuk terus belajar dalam proses kepemimpinan mengelola lembaga yang dinamis, sesuai perkembangan dan kebutuhan yang dilaksanakan secara strategis, praktis, dan efisien.
SMKN 10 Semarang semakin bermutu dalam layanan dan maju dalam prestasi.
“Why wait to make great” adalah jargon yg di punyai oleh Sekolah akademi vokasi di Australia, dan yang saya rasakan SMK N 10 sudah memulai langkah menjadi sekolah “great” tanpa menunda lagi dengan strategi mengeliminasi “inersia incumbent”
Mantaabb pak Ardan…..
Luar biasa..
Bapak ardan KEREN….
Mantab, SMKN 10 Semarang terbaik 👍👍👍
Sangat menginspirasi….sippp
Semangat luar biasa
Luar biasa, keren👍👍👍
Luar biasa…SMKN 10 Juara Kelas segera terwujud
Mantap … semoga lancar dan sukses mengatasi hambatan inertia incumbent, SMKN 10 Semarang melakukan reformasi satuan pendidikan.
Mantap … selalu semangat mengatasi hambatan inertia incumbent, SMKN 10 Semarang melakukan reformasi satuan pendidikan.
Semoga SMK N 10 Semarang semakin terdepan dengan selalu mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknoloqi yang semakin maju.
Mantap. Luar biasa.
Mantap smoga SMKN 10 srmarang semakin maju
Strategi dalam mengubah mindset sungguh sangat hebat
Alhamdulillah
Semoga semakin maju.
سبحان الله semoga ada perubahan yang baik bwt K.10 …. artikel yg sangat inovatif
Siap ambil bagian di dalamnya. 💪
Semoga segera ada perubahan yg signifikan demi kemajuan SMKN 10 Semarang
Luar biasa bapak, Sosok pemimpin yang melihat suatu permasalahan dengan sistematis sehingga mengetahui langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah dalam organisasi 🫡
SMK Negeri 10 Semarang semakin istimewa. the best of the best
Program bagus
Mantap.dan luar biasa.Jaya Dan Maju SMKN10.Semarang
SMK Negeri 10 Semarang 👍👍👍👍👍
Mantap luar biasa pak Ardan hebat
Sangat setuju telah di ketahui hambatan kemajuan sekolah.. semoga hambatan bisa segera diatasi untuk terus melesat maju tanpa hambatan yg berarti
Alhamdulillah,semakin maju SMK N 10
Luar biasa 👍👍
Alhamdulillah
Semangat lepas dari zona nyaman menuju perubahan dan kemajuan. SMK N10 bisa hebat.
Knowledge-based organization-nya sangat kentara.
Alhamdulillah SMK 10 semakin hebat
SMKN 10 SMG semakin hebat
Semangat dalam membangun mengeleminasi hambatan…. dengan semangat kekuatan yang optimal.. mantabbb..
Tetap semangat menuju SMK Negeri 10 Semarang Hebat
Hebat .
Smkn 10 semarang terus berkarya selalu jaya
Mantabb pak. Sukses selalu buat pak Ardan
Beri Komentar