Saat ini dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0, dimana teknologi berkembang semakin canggih. Perubahan dunia industri telah berkembang dalam beberapa hal yang ditandai dengan munculnya super komputer, robot cerdas, kendaraan tak berawak, komputasi awan (cloud computing), sistem big data, rekayasa genetika dan perkembangan neuroteknologi. Selain itu, di era revolusi industri 4.0 ini terciptanya alat-alat yang membantu mempermudah pekerjaan manusia seperti adanya robot untuk meningkatkan efisiensi serta menyelesaikan suatu pekerjaan, baik dalam bidang industri, kesehatan, Pendidikan, dan juga di bidang pertanian.
Seiring dengan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dunia pendidikan dituntut untuk bisa atau memakai teknologi dalam melaksanakan pembelajaranya agar semua peserta didik mampu berkompetisi dalam dunia kerja di era revolusi industri 4.0 ini. Selain itu tenaga pendidik pun harus siap dengan perubahan teknologi yang sekarang muncul. Selain tenaga pendidik harus menguasai bidang kompetennya, juga harus menguasai kecanggihan teknologi sekarang ini.
Sebelum membahas lebih jauh tentang hal tersebut, Alangkah baiknya, kita perlu mengetahui konsep dari Revolusi Industri itu sendiri. Konsep “Industri 4.0” sendiri pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Menurut Kagermann dkk (2013) revolusi industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Service (IoT dan IoS) kedalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya.
Sedangkan menurut Prasetyo (2018) Revolusi Industri 4.0 sendiri adalah sebuah gerakan baru yang muncul sekitar tahun 2010 melalui rekayasa inteligensi dan berdasar pada Internet of Things yang berperan besar sebagai penggerak utama atau tulang punggung pergerakan dengan manusia dan mesin sebagai konektivitasnya. Selain menawarkan kemudahan dan kemutakhiran teknologi, Revolusi Industri 4.0 juga memunculkan berbagai macam tantangan. Segala peluang yang ada tentu akan berakhir sia-sia apabila tidak mampu ditangani dengan sumber daya manusia yang mumpuni dan berwawasan luas. Sasaran yang paling tepat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia adalah para generasi muda. Hal ini didukung oleh pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo, bahwa negara Indonesia mengalami bonus demografi yang diperkirakan dimulai pada tahun 2030 hingga tahun 2040 (Liputan 6). Hal ini menandakan bahwa generasi muda haruslah dibentuk dan dibekali ilmu untuk menyongsong era digital demi menjawab setiap tantangannya.
Salah satu solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan sumber daya generasi muda adalah dengan pembekalan yang baik dalam dunia pendidikan khususnya pada SMK. Lompatan-lompatan teknologi yang terjadi saat ini harus membuat SMK mampu menyiapkan segala hal dalam menghadapi transisi ini. Sekolah saat ini dituntut untuk memperbaiki kualitas, mampu menghadapi iklim yang semakin kompetitif, serta partisipasi masyarakat yang mengharapkan biaya rendah namun dengan tuntutan yang tinggi. SMK sebagai lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu menopang akselerasi pembangunan nasional harus peka terhadap potensinya. Penyesuaian kejuruan dan kurikulum mutlak diperlukan agar ada relevansi antara pendidikan di SMK dengan bidang pekerjaan. Oleh karena itu, perlu juga ditekankan pembelajaran tentang IT pada siswa sejak kelas X di SMK/sekolah vokasi lainnya. Harapannya, para lulusan nanti mendapatkan bekal ilmu yang cukup untuk menyongsong tantangan era digital pada industri.
Sebagaimana yang kita tahu, pemanfaatan teknologi informasi (IT) dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0 sangat diperlukan. Teknologi memainkan peran penting dalam pembelajaran di era digital. Pembelajaran dapat dilakukan tidak hanya dengan tatap muka tapi bisa dilakukan secara daring (Online). Pembelajaran tentang IT juga dapat dilakukan secara mandiri / autodidak dengan memanfaatkan banyaknya arus informasi yang tersedia dalam internet saat ini. secara daring(online). Teknologi dan informasi dalam pembelajaran bukan hanya sebagai pelengkap pembelajaran saja, namun menjadi unsur utama dalam dalam proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Pembelajaran menggunakan teknologi dan informasi membuat pembelajaran menjadi lebih efektif karena selalu update dengan informasi terkini. Siswa dapat mempelajari materi lebih luas lagi dengan berbagai referensi yang ada. Teknologi dan informasi sebagai salah satu media pembelajaran dapat menjadi sumber utama dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran tentang IT di SMK Negeri 10 Semarang sudah diperkenalkan terhadap Siswanya sejak mereka kelas X/10. Hal ini dapat terlihat dari pemberian mata pelajaran Informatika dalam kurikulumnya kepada kelas X dalam beberapa Kompetensi Keahlian yang ada. Hal ini sebagai langkah awal sehingga Siswa SMK Negeri 10 Semarang memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan utama yang akan mereka hadapi ketika mereka terjun ke dunia industri.
Dalam menghadapi tantangan revolusi 4.0 SMK Negeri 10 Semarang harus terus berkembang secara dinamis dan mampu menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi serta menerapkan pembelajaran berbasis IT. Dibutuhkan komitmen yang tinggi agar SMK Negeri 10 Semarang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia sebagai tenaga kerja produktif dan profesional yang diakui secara nasional dan internasional.
Penulis: Nugroho Tegar Maulana, Mahasiswa UNNES Lantip Angkatan 2 di SMKN 10 Semarang
Editor: Tim Humas
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Beri Komentar