Info Sekolah
Rabu, 09 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Workshop Penyelarasan Program Vokasi Teknik Perkapalan dan Logistik Resmi Dibuka Sesditjen Pendidikan Vokasi

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Jakarta-Workshop penyelarasan program vokasi jurusan Teknik Perkapalan dan Logistik secara resmi dibuka pada Rabu, 9 Oktober 2024, pukul 19.00 WIB di Aston Pluit Hotel Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 109 peserta, yang terdiri dari 26 SMK Teknik Perkapalan dan 47 SMK Teknik Logistik, dengan masing-masing sekolah mengirimkan satu kepala sekolah dan satu guru.

Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T., dalam laporan pembukaan acara, menyampaikan bahwa tujuan utama workshop ini adalah untuk melakukan intervensi terhadap jurusan-jurusan khusus di SMK, yaitu Teknik Perkapalan dan Logistik. “Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan program vokasi di SMK dapat sejalan dengan kebutuhan industri, terutama pada dua bidang yang menjadi fokus kita saat ini, yaitu perkapalan dan logistik,” ujar Ardana.

Selain intervensi kurikulum, Ardana juga menekankan pentingnya koordinasi program untuk merumuskan struktur pelatihan yang sesuai dengan perkembangan industri. “Kita akan melakukan sinkronisasi program dengan pihak industri agar siswa lulusan SMK lebih siap menghadapi dunia kerja. Dalam hal ini, pendataan guru-guru SMK untuk mengikuti program magang di industri pada November 2024 juga menjadi salah satu langkah penting,” tambahnya.

Workshop ini mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, terutama karena kedua jurusan yang dibahas, Teknik Perkapalan dan Logistik, merupakan sektor strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maritim dan distribusi logistik di Indonesia. Dengan melibatkan kepala sekolah dan guru, diharapkan hasil dari workshop ini dapat langsung diterapkan di lapangan melalui pembelajaran di SMK masing-masing.

Acara tersebut dibuka oleh Saryadi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yang menjelaskan secara rinci tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam sambutannya, Saryadi menyampaikan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. “Kami di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki tugas utama untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan di bidang pendidikan vokasi, terutama dalam hal koordinasi antara pendidikan dan industri,” jelasnya.

Saryadi juga menyinggung Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, yang bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif industri dalam proses link and match antara sekolah dan dunia kerja. “Indikator keberhasilan SMK adalah kebekerjaan. Lulusan SMK harus bisa langsung terserap di dunia kerja, dan ini hanya bisa terwujud jika ada kerjasama erat antara pendidikan vokasi dan industri,” tegas Saryadi.

Dalam penjelasannya, Saryadi menguraikan beberapa fungsi utama Direktorat Pendidikan Vokasi, di antaranya adalah penyusunan norma dan kriteria di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di SMK. Selain itu, Direktorat juga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran, kemahasiswaan, kelembagaan, serta pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi vokasi. “Kami juga terus mendorong pelaksanaan kemitraan antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri, karena hal ini sangat penting untuk memastikan relevansi pendidikan yang diberikan,” lanjutnya.

Para peserta workshop menyambut baik kegiatan ini dan berharap bisa membawa perubahan yang signifikan dalam pengajaran di sekolah masing-masing. Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd menyampaikan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami sangat membutuhkan penyelarasan program seperti ini, terutama untuk jurusan Teknik Perkapalan yang terus berkembang seiring dengan kebutuhan industri maritim. Workshop ini memberi kami wawasan baru dan kami siap untuk menerapkannya di sekolah,” katanya.

Workshop penyelarasan ini juga membuka peluang untuk guru-guru SMK yang terlibat dalam program magang di industri pada November 2024 mendatang. Dengan adanya magang ini, diharapkan para guru dapat mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja dan membawanya kembali ke ruang kelas, sehingga pembelajaran yang diberikan lebih relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Dengan adanya program seperti ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berharap dapat mempercepat proses link and match antara pendidikan dan industri, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti perkapalan dan logistik. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan struktur program yang lebih baik untuk diterapkan di SMK seluruh Indonesia, sehingga lulusan SMK semakin siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Penulis : Dini Riyani, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar