Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Unnes Gelar FGD Pengembangan Model Konseling Mindfulness Berbasis Budaya Lokal untuk Kesejahteraan Remaja

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Perguruan Tinggi

SEMARANG-Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Model Self-Help Mindfulness-Based Cognitive Counseling Bermuatan Nilai Budaya Lokal dan Religiusitas Berbasis Website untuk Meningkatkan Psychological Well-Being Remaja” pada Jumat, 6 September 2024. Acara yang berlangsung di Gedung Prof. Satmoko ini dihadiri oleh perwakilan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari SMA/SMK se-Cabdin 1. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. M. Ramli, M.A dan tim, dengan tujuan untuk mengeksplorasi dan memvalidasi model konseling berbasis mindfulness yang diintegrasikan dengan nilai budaya lokal dan religiusitas untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja.

Dalam FGD ini, Prof. Dr. M. Ramli, M.A menjelaskan konsep dasar dari model konseling yang dikembangkan, yang berfokus pada pendekatan mindfulness dan kognitif yang disesuaikan dengan nilai-nilai budaya lokal dan religiusitas. Model ini dirancang sebagai bentuk self-help, di mana remaja dapat mengakses panduan konseling melalui platform berbasis website. Penggunaan teknologi ini diharapkan memudahkan remaja dalam mengakses dukungan psikologis kapan saja dan di mana saja, tanpa harus menghadapi stigma atau hambatan fisik untuk berkonsultasi dengan konselor.

Prof. Ramli menekankan pentingnya menggabungkan pendekatan mindfulness dengan nilai budaya lokal dan religiusitas, karena kedua elemen tersebut memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan kesejahteraan psikologis remaja. “Mindfulness tidak hanya membantu remaja dalam mengelola stres dan emosi, tetapi juga memperkuat rasa identitas dan makna hidup melalui pemahaman nilai-nilai budaya dan agama yang mereka anut,” ungkap Prof. Ramli dalam presentasinya.

Selama diskusi, peserta FGD yang terdiri dari guru BK menyampaikan berbagai masukan dan pengalaman terkait kondisi kesejahteraan psikologis remaja di sekolah masing-masing. Banyak guru BK mengakui bahwa tantangan yang dihadapi oleh remaja saat ini semakin kompleks, terutama dengan tekanan akademik, sosial, dan pengaruh media digital. Mereka menilai bahwa model konseling berbasis website ini sangat relevan dan dapat menjadi solusi praktis yang sesuai dengan kebutuhan remaja masa kini.

Para guru juga berbagi pandangan tentang bagaimana nilai budaya lokal dan religiusitas seringkali menjadi sumber kekuatan bagi remaja dalam menghadapi berbagai tekanan hidup. Mereka berharap bahwa model konseling yang dikembangkan oleh Prof. Ramli dan tim tidak hanya menjadi alat bantu bagi remaja, tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam program bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini akan membantu para guru BK untuk memberikan layanan yang lebih holistik dan sesuai dengan konteks sosial budaya siswa.

Diskusi ini tidak hanya memfokuskan pada validasi model konseling, tetapi juga pada cara-cara praktis untuk mengimplementasikannya di lingkungan sekolah. Tim peneliti menerima berbagai saran dari peserta mengenai fitur-fitur yang perlu ditambahkan pada platform website agar lebih user-friendly dan sesuai dengan kebutuhan remaja. Beberapa guru BK juga menyarankan adanya pelatihan lanjutan bagi guru untuk memahami lebih dalam penerapan mindfulness dalam konseling berbasis nilai budaya dan religiusitas.

Kegiatan FGD ini merupakan salah satu langkah penting dalam proses pengembangan dan implementasi model konseling yang inovatif dan relevan dengan kondisi saat ini. Prof. Ramli berharap bahwa hasil dari diskusi ini akan memperkaya penelitian mereka dan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan psikologis remaja di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan model ini agar dapat diakses lebih luas oleh para remaja dan menjadi bagian integral dari upaya peningkatan kesehatan mental di sekolah-sekolah,” tutup Prof. Ramli.

Dengan terselenggaranya FGD ini, Unnes semakin menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen dalam pengembangan model intervensi psikologis yang berbasis pada kearifan lokal dan teknologi modern. Diharapkan, model Self-Help Mindfulness-Based Cognitive Counseling ini dapat menjadi terobosan dalam dunia pendidikan dan konseling di Indonesia, serta membantu remaja untuk mencapai kesejahteraan psikologis yang lebih baik.

Penulis : Wildan Sugiharto, S.Pd, Guru BK SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

4 Komentar

Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Selasa, 10 Sep 2024

FGD…konseling, tks ilmunya

Balas
Suparman, S.Pd
Selasa, 10 Sep 2024

Hebat1👍💯

Balas
Siti Lubna Askhiya
Selasa, 10 Sep 2024

terima kasih ilmunya pak

Balas
Gosanta Jalurisi
Selasa, 10 Sep 2024

Terima kasih atas pendampingan dan bimbingannya kepada guru-guru BK
Semoga model konseling yang dikembangkan dapat membuahkan hasil ✨

Balas

Beri Komentar