Info Sekolah
Rabu, 09 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Menuju Lulusan Berkarakter, SMKN 10 Semarang Laksanakan Workshop Teaching Factory

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Di Sekolah / SMK PK / Workshop

SEMARANG-SMKN 10 Semarang terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat pondasi kemajuan sekolah dengan melaksanakan Workshop Pembelajaran Teaching Factory (Tefa) sebagai bagian dari program SMK Pusat Keunggulan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 28 Agustus 2024, di ruang Baita Adiguna SMKN 10 Semarang. Sebanyak 45 peserta hadir dalam workshop ini, terdiri dari internal SMKN 10 Semarang dan SMK mitra yang turut berpartisipasi.

Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Basyirun, S.Pd., M.T., IPM, ASEAN Eng, yang merupakan Dosen Jurusan Pendidikan Kejuruan (S2) Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES). Sebagai moderator, Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd. mendampingi jalannya diskusi yang berlangsung interaktif. Dalam pemaparannya, Dr. Basyirun menjelaskan bahwa Teaching Factory adalah model pembelajaran yang memadukan pencapaian kompetensi kurikulum sekolah dengan proses produksi sesuai prosedur dan standar dunia kerja. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat melalui penyelesaian produk sebagai media belajar dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa.

Lebih lanjut, Dr. Basyirun menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip penting dalam pelaksanaan Tefa yang harus dipahami dan diterapkan oleh sekolah. Pertama, Pembelajaran Berkualitas yang menekankan pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui kerja sama dengan dunia kerja. Ini mencakup pemenuhan sarana praktik produksi, transfer teknologi, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran dan asesmen yang berlaku.

Prinsip kedua adalah Edukatif, di mana penyelenggaraan Tefa bukan untuk mengeksploitasi peserta didik, melainkan untuk memberikan kesempatan belajar berbasis industri. Hal ini dirancang untuk menumbuhkan etos dan budaya kerja sesuai dengan karakter dan sifat pekerjaan yang akan dihadapi oleh peserta didik di dunia kerja.

Prinsip ketiga adalah Akuntabel. Pelaksanaan Tefa harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan penggunaan sumber daya yang transparan dan berintegritas. Ini berarti setiap tahapan dalam proses Tefa harus dilaksanakan dengan jujur dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Prinsip berikutnya adalah Efisien, di mana pembelajaran melalui Tefa menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dan tepat, serta dapat menghemat pengeluaran bahan praktik dengan memanfaatkan bahan produksi yang ada secara optimal.

Prinsip terakhir adalah Profesional, yang mencakup pengembangan kompetensi dan penginternalisasian karakter dunia kerja seperti kepatuhan terhadap peraturan, standar mutu, etika, estetika, penataan tempat kerja, pengaturan kerja, serta orientasi pada kebutuhan pelanggan. Proses pembelajaran yang menyenangkan juga menjadi bagian dari prinsip ini.

Selain prinsip-prinsip tersebut, Dr. Basyirun juga menekankan ciri-ciri sekolah yang melaksanakan Tefa. Di antaranya adalah lingkungan, suasana, dan aturan sekolah khususnya di tempat praktik harus dikondisikan sesuai dengan standar dunia kerja. Selain itu, pembelajaran dan penilaian harus menggunakan perangkat, instrumen, dan format yang sesuai dengan standar dunia kerja. Hasil pembelajaran berupa kompetensi yang diwujudkan dalam produk riil, baik barang maupun jasa, juga harus mencerminkan kebutuhan dunia kerja.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., dalam sambutan pembukaannya, menegaskan pentingnya seluruh komponen sekolah untuk belajar dan melaksanakan pembelajaran Teaching Factory. Menurutnya, Tefa adalah model pembelajaran yang harus diperkuat di SMK guna meningkatkan daya saing lulusan di dunia industri yang semakin kompetitif. “Ini adalah langkah konkret untuk memastikan lulusan kita tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi secara nyata di industri,” ujar Ardan dengan penuh semangat.

Workshop ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang pentingnya Teaching Factory dalam mencetak lulusan yang kompeten dan berkarakter, sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang. SMKN 10 Semarang, dengan segala upayanya, terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam inovasi pendidikan kejuruan di Indonesia.

Penulis : Sofiatul Nadziyah, S.Pd, Guru IPAS SMKN 10 Semarang
Artikel ini memiliki

6 Komentar

Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Rabu, 28 Agu 2024

Jiiiooossss…..

Balas
danti
Rabu, 28 Agu 2024

Mantap maju trs SMK N 10 Semarang👍🏻

Balas
Muslim Anwar
Rabu, 28 Agu 2024

Mantap dan luar biasa

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Rabu, 28 Agu 2024

Semoga TeFa di sekolah semakin berkembang.

Balas
Suparman, S.Pd
Jumat, 30 Agu 2024

Mantap lanjutkan,,,TeFa 💯👍

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Kamis, 5 Sep 2024

Lulusan yg handal dan berkarakter

Balas

Beri Komentar