Semarang, 26 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, SMKN 10 Semarang menggelar Workshop Pembelajaran Teaching Factory. Kegiatan yang berlangsung di ruang Baita Adiguna ini diikuti oleh guru dan perwakilan dari 15 SMK di Kota dan Kabupaten Semarang.
Narasumber, Albertus Murdianto, M.Pd dari SMK Mikael Surakarta, memaparkan secara mendalam tentang karakteristik pendidikan kejuruan yang berorientasi pada dunia kerja. Menurutnya, pendidikan kejuruan harus berbasis permintaan pasar, fokus pada pengembangan kompetensi, dan berorientasi pada kesuksesan siswa di dunia kerja.
Murdianto juga menjelaskan perbedaan antara Project-Based Learning (PBL), Teaching Factory (TeFa), dan unit produksi di SMK. Jika PBL menekankan pembelajaran melalui proyek, TeFa lebih fokus pada simulasi lingkungan industri yang nyata. Sementara itu, unit produksi di SMK umumnya lebih bersifat umum dan belum tentu mengikuti standar industri seperti TeFa.
“Teaching Factory ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan kerja lulusan SMK. Melalui TeFa, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung praktik seperti bekerja di industri sebenarnya,” ujar Murdianto.
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, menyambut positif kegiatan workshop ini. “Kami berharap ilmu yang disampaikan oleh Pak Murdianto dapat menjadi inspirasi bagi seluruh peserta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Salah seorang peserta workshop, Bambang Setyo, Kepala SMK Jayawisata Semarang mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif SMKN 10 Semarang. “Bagi saya yang sedang dalam proses menerapkan Teaching Factory di SMK Jayawisata, workshop ini sangat berharga,” ujarnya. “Informasi dan pemaparan yang disampaikan narasumber membuka wawasan baru bagi kami. Semoga SMK Jayawisata bisa segera mengikuti jejak SMKN 10 Semarang dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan kejuruan,” tambahnya.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi para guru dan sekolah mitra tentang pentingnya menerapkan pembelajaran berbasis Teaching Factory. Dengan demikian, lulusan SMK dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan memenuhi kebutuhan industri.
Penulis : Anni Rahayuningsih, S.Hum, Kepala Perpustakaan SMKN 10 Semarang
Mantap SMK N 10 Semarang dan mitra SMK …mari sambut teaching factory dan kita coba menyelaminya demi kemajuan anak bangsa Indonesia. Salam Vokasi Indonesia.
Tefa untuk meningkatakan kesiapan lulusan untuk bekerja💯👍
Membangun Teaching factory bersama mitra SMKN10 SEMARANG
Beri Komentar