Yogyakarta-Jumat, 03 Agustus 2024, BBPPMPV Seni Budaya Yogyakarta mengadakan acara Diklat Manajerial Kepala SMK Pusat Keunggulan dengan menghadirkan narasumber luar biasa dari bidang permesinan. Bapak Murdianto, Kepala SMK Mikael Surakarta yang beralamat di Jl. Mojo No. 1 Karangasem, Laweyan, Surakarta, hadir sebagai narasumber praktik baik. Beliau berbagi wawasan mendalam tentang pendidikan kejuruan, mengutip pendapat Charles Prosser, seorang tokoh penting dalam dunia pendidikan kejuruan yang dikenal karena menyusun 16 prinsip dasar pendidikan kejuruan yang masih relevan hingga saat ini.
Menurut Prosser, sekolah kejuruan harus berfokus pada kebutuhan dunia kerja. Pendidikan yang diberikan di sekolah kejuruan harus terhubung langsung dengan kebutuhan dunia kerja yang sebenarnya. Artinya, kurikulum yang diajarkan harus relevan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu, sekolah kejuruan harus menyediakan lingkungan belajar yang realistis, dimana siswa dilatih menggunakan peralatan dan teknologi yang sama seperti yang digunakan di industri.
Prosser juga menekankan pentingnya memiliki pelatih yang kompeten. Guru atau pelatih di sekolah kejuruan harus memiliki pengalaman kerja yang relevan dan mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dengan efektif. Setiap program studi di sekolah kejuruan harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur, sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan minat siswa. Selain teori, sekolah kejuruan harus memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari melalui kegiatan praktikum, magang, atau proyek nyata.
Bapak Murdianto menjelaskan lebih lanjut beberapa prinsip penting yang dirumuskan oleh Prosser, seperti efisiensi pendidikan kejuruan, efektivitas latihan, relevansi kurikulum, dan pendidikan yang bersifat individual. Pendidikan kejuruan harus memberikan hasil maksimal dengan sumber daya minimal, dan latihan yang diberikan harus langsung pada tujuan dan dapat meningkatkan keterampilan siswa.
Dalam konteks kepala sekolah, Bapak Murdianto memperkenalkan konsep kepala sekolah sebagai CEO (Chief Executive Officer), sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah kejuruan (SMK). Sebagai CEO, kepala sekolah tidak hanya mengelola kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga memimpin transformasi sekolah menjadi lembaga yang lebih efektif dan efisien. Mereka harus mampu menciptakan visi yang jelas, menyusun strategi, dan mengelola sumber daya sekolah secara optimal.
Kepala sekolah sebagai CEO harus fokus pada hasil yang ingin dicapai, seperti kualitas lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri. Mereka juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang dunia kerja dan kebutuhan industri, menjalin kerjasama erat dengan dunia usaha dan industri untuk memastikan kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar. Selain itu, mereka harus mampu mengelola sumber daya manusia di sekolah, termasuk guru, staf, dan siswa, membangun tim yang solid, memotivasi, dan mengembangkan potensi setiap individu.
Bapak Murdianto juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah sebagai CEO harus mendorong lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang bagi siswa. Dengan persaingan global yang semakin ketat dan perubahan dunia kerja yang cepat, lulusan SMK harus memiliki kompetensi tinggi dan relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, kurikulum dan metode pembelajaran di sekolah harus terus diperbarui.
Namun, peran kepala sekolah sebagai CEO juga menghadapi tantangan, seperti perubahan mindset, kurangnya sumber daya, dan tekanan dari berbagai pihak. Kepala sekolah harus mampu mengelola semua ini dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan menjadi CEO, kepala sekolah dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas lulusan dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja. Mereka harus mampu menganalisis data dan informasi dengan cepat dan akurat untuk membuat keputusan yang tepat, serta mengambil risiko yang diperlukan untuk pertumbuhan sekolah. Kepala sekolah juga bertanggung jawab atas semua keputusan yang mereka ambil.
Pada akhirnya, peran kepala sekolah sebagai CEO sangat penting dalam memimpin sekolah, menciptakan visi, misi, dan tujuan yang jelas, mengkomunikasikan visi tersebut, mengembangkan strategi untuk mencapainya, dan memimpin tim dalam implementasinya. Dengan demikian, sekolah dapat mencapai peningkatan kinerja, motivasi, dan kualitas pembelajaran yang lebih baik, serta meningkatkan reputasi sekolah di masyarakat.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang
Literasi yang menginpirasi..
Menjalin kerja sama dengan industri merupakan hal yang bagus untuk update teknologi terkini
Inspiratif.
Terima kasih pak Ardan
Beri Komentar