SEMARANG-Workshop Penguatan Komunitas Belajar hari kedua dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 di ruang Baita Adiguna SMKN 10 Semarang. Acara ini menghadirkan narasumber yang berkompeten, Ibu Dr. Ahlis Qoidah Noor, M.Pd, dengan moderator Ibu Hikma Nurul Izza, S.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah di lingkungan sekolah serta kalangan guru, selain juga merancang struktur organisasi Komunitas Belajar (Kombel) dan mengevaluasi job desk dalam struktur tersebut.
Pada sesi pertama, narasumber meminta peserta untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah dan lingkungan sekolah. Peserta diminta untuk mengamati dan mencatat karakter baik yang sudah tumbuh serta karakter kurang baik yang perlu dikurangi atau dihilangkan. Selain itu, peserta juga diharapkan untuk memilih metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta menentukan karakter guru yang diinginkan oleh siswa.
Kemudian, peserta juga diminta untuk mengidentifikasi masalah di kalangan guru, terutama tugas-tugas sampiran yang berkaitan dengan kualitas pembelajaran. Narasumber menekankan pentingnya tugas-tugas yang sudah dikuasai siswa, seperti portofolio, tugas lisan, tulisan, kinerja, proyek, produk, dan jasa. Jenis penugasan yang sudah berjalan dan yang belum, baik itu penugasan mandiri, berdua, dalam kelompok sedang atau besar, homogen, heterogen, lintas level, juga menjadi perhatian utama dalam diskusi.
Langkah selanjutnya adalah merancang struktur organisasi Komunitas Belajar (Kombel). Para peserta diajak untuk mengevaluasi job desk dalam struktur organisasi tersebut, sehingga dapat menghasilkan organisasi yang efektif dan efisien. Evaluasi ini mencakup peran dan tanggung jawab setiap anggota dalam organisasi, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan komunitas belajar.
Workshop ini juga membahas tentang program kerja yang akan dilakukan oleh Kombel. Narasumber memberikan panduan tentang bagaimana membuat program kerja yang terstruktur dan dapat diimplementasikan dengan baik. Selain itu, peserta juga diajarkan cara mengevaluasi program kerja tersebut agar dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.
Peserta diminta untuk melengkapi administrasi yang perlu disiapkan oleh satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan komunitas belajar dalam sekolah. Administrasi ini antara lain mencakup Program Komunitas Belajar, Surat Keputusan Kepala Sekolah (SK) Komunitas Belajar, serta catatan pertemuan berupa jurnal kegiatan komunitas. Semua dokumen ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan komunitas belajar dapat berjalan dengan lancar dan terarah.
Hasil dari workshop ini sangat menggembirakan. Tercatat, terbentuk 23 komunitas belajar yang terdiri dari 8 komunitas belajar dari SMKN 10 Semarang dan 15 komunitas belajar dari sekolah mitra SMKN 10 Semarang. Pembentukan komunitas belajar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta didik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing. Dengan adanya komunitas belajar, para guru dan siswa dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.
Workshop ini merupakan langkah awal yang penting dalam memperkuat komunitas belajar di sekolah-sekolah di Semarang. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Guru Pengelasan SMKN 10 Semarang
Komunitas belajar untuk meningkatkan mutu pembelajaran ke siswa..pembelajaran berpusat pada siswa
Kombel untuk peningkatan pembelajaran
Mantap.
Beri Komentar