Semarang, 21 Mei 2024 – Dalam upaya memperkuat fondasi pendidikan dan perdamaian, Yayasan Insan Sekolah Kasih (YISK) telah mengambil langkah signifikan bersama Indika Foundation. Sejak tahun 2016, YISK telah menjadi mitra pengembangan sekolah di Kota Semarang, dan kini, melalui program ANDALAN, mereka bergerak maju untuk menciptakan ekosistem sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
Program ANDALAN, yang merupakan akronim dari ‘Anak Muda Berdaya, Sekolah Aman dan Nyaman, Bebas Kekerasan’, telah menjadi inisiatif penting dalam gerakan peacebuilding di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat sekolah-sekolah sebagai tempat yang aman bagi siswa untuk belajar dan tumbuh tanpa rasa takut akan kekerasan.
Sebagai bagian dari komitmen ini, YISK menyelenggarakan Seminar Transformasi Sekolah Aman, Nyaman dan Inklusif pada hari Senin, 20 Mei 2024, di Gedung Theater Unika Soegijapranata, Kampus BSB. Seminar ini dihadiri oleh para pemimpin SMA dan SMK di Kota Semarang dan sekitarnya, termasuk Kepala SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan Sirodjuddin, M.Pd., yang secara pribadi hadir untuk belajar melalui seminar ini.
Bapak Ardan menekankan pentingnya pembelajaran kontinu dari berbagai sumber untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. “Kita harus terus belajar dan berinovasi untuk menciptakan ruang belajar yang kondusif bagi siswa SMKN 10 Semarang,” ujar beliau.
Tiga narasumber berbagi wawasan mereka tentang pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif. Bapak Sunarto dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Ibu Sri Martini dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, serta Ferdinand Hindiarto, Rektor Unika Soegijapranata, hadir sebagai pembicara.
Bapak Sunarto mengungkapkan strategi pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan di Jawa Tengah. Beliau menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah, komunitas, dan pemerintah dalam melindungi hak-hak siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Ibu Sri Martini, dengan pengalamannya di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membahas langkah-langkah pencegahan kekerasan terhadap anak di Kota Semarang. Ibu Martini menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat untuk mengidentifikasi dan merespons tanda-tanda kekerasan terhadap anak.
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinand Hindiarto, berfokus pada penciptaan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif. Beliau berbagi pandangan tentang bagaimana institusi pendidikan dapat menjadi tempat yang mendukung bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau kebutuhan khusus mereka.
Seminar ini merupakan langkah maju dalam upaya kolektif untuk mengubah sekolah menjadi tempat yang lebih aman dan mendukung. Dengan adanya dialog dan pertukaran ide antara para ahli, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif yang dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan ini.
Penulis : Andika Wildan Krisnamurti, M.Pd, Guru Matematika SMKN 10 Semarang
Jiosss bangettt…
👍👍
Semangat dan sehat selalu untuk segenap warga SMKN 10 semarang.. 🤲
Beri Komentar