SMKN 10 Semarang melepas siswa kelas XII selama tiga hari, mulai Rabu, 15 Mei hingga Jumat, 17 Mei 2024, sekolah ini menjadi saksi bisu perjalanan para siswa yang siap melangkah ke babak baru dalam hidup mereka.
Acara ini, meski sederhana, penuh dengan emosi mendalam. Sorot mata orang tua yang hadir mencerminkan campuran perasaan: kebahagiaan, kebanggaan, dan sedikit rasa haru. Beberapa di antaranya tak kuasa menahan air mata, bukan karena kesedihan, tetapi karena kegembiraan melihat anak-anak mereka berhasil menyelesaikan pendidikan di SMKN 10 Semarang.
Sambutan hangat dari para orang tua menjadi bukti apresiasi yang tak terhingga atas dedikasi sekolah selama tiga tahun mendidik anak-anak mereka. Bukan hanya ilmu pengetahuan yang diberikan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang telah tertanam dalam diri setiap siswa.
Acara pelepasan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah perayaan atas pencapaian dan persiapan untuk masa depan. Setiap siswa yang dilepas membawa bukan hanya ijazah, tetapi juga kenangan dan pelajaran berharga yang akan menjadi bekal di jalan yang akan mereka tempuh.
Ikigai, konsep Jepang yang berarti “alasan untuk hidup” atau “alasan untuk bangun di pagi hari,” adalah filosofi yang diterapkan di SMKN 10 Semarang dalam mencetak lulusan. Mengelola sekolah dengan prinsip ikigai berarti menemukan keseimbangan antara empat elemen utama: apa yang kita cintai, apa yang kita kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang dapat menghasilkan pendapatan.
Di SMKN 10 Semarang, prinsip ikigai bukan hanya sekedar filosofi tetapi juga praktik nyata dalam membentuk masa depan siswa. “Apa yang kita cintai” menjadi pertanyaan mendasar yang mengarahkan program pendidikan di sekolah ini. Dengan memahami bahwa setiap individu memiliki minat dan passion yang berbeda, SMKN 10 Semarang telah menciptakan tiga program inovatif: Kawal Bekerja, Kawal Kuliah, dan Kawal Wirausaha.
Program Kawal Bekerja dirancang untuk siswa yang ingin segera terjun ke dunia kerja setelah lulus. Melalui kerjasama dengan berbagai industri, siswa mendapatkan pelatihan praktis dan pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Ini bukan hanya tentang memperoleh keterampilan, tetapi juga tentang menumbuhkan kepercayaan diri dan kesiapan mental untuk menghadapi tantangan profesional.
Bagi siswa yang bercita-cita melanjutkan pendidikan, Kawal Kuliah menyediakan bimbingan dan persiapan yang komprehensif. Program ini tidak hanya fokus pada materi akademis tetapi juga pengembangan soft skills yang esensial untuk keberhasilan di perguruan tinggi. Dari cara belajar yang efektif hingga manajemen waktu, Kawal Kuliah memastikan siswa siap untuk langkah selanjutnya dalam perjalanan akademis mereka.
Kawal Wirausaha adalah jawaban untuk siswa yang memiliki semangat kewirausahaan. Program ini memberikan wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide bisnis mereka. Dengan dukungan mentor yang berpengalaman, siswa diajak untuk memahami aspek-aspek penting dalam berbisnis, mulai dari perencanaan, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.
Prinsip kedua Ikigai adalah Mengasah dan Mengoptimalkan Keterampilan. Dalam perjalanan mencari keunggulan, SMKN 10 Semarang bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga bengkel di mana keterampilan diasah dan dipoles. Elemen kedua dari Ikigai, “apa yang kita kuasai,” mengajak kita untuk melihat pendidikan sebagai proses berkelanjutan dalam mengoptimalkan potensi.
Sekolah yang ideal menyediakan lingkungan kondusif untuk pertumbuhan akademik dan personal. Di sini, perpustakaan bukan sekadar ruang dengan rak buku, tetapi sumber inspirasi tak terbatas. Laboratorium bukan hanya kumpulan alat dan bahan, tetapi arena eksperimen untuk menemukan dan menguji ide-ide baru. Teknologi terbaru bukan hanya alat bantu, tetapi jembatan yang menghubungkan siswa dengan dunia luar.
Guru adalah navigator dalam perjalanan pendidikan siswa. Oleh karena itu, pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi guru menjadi kunci. Melalui pelatihan dan workshop, guru-guru tidak hanya menguasai materi, tetapi juga metode pengajaran yang efektif dan inovatif, sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan belajar pada siswa.
Sekolah menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar. Ini termasuk akses ke perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang memadai, dan teknologi terbaru. Dengan sumber daya ini, siswa dapat mengasah keterampilan mereka dalam lingkungan yang mendukung dan dinamis.
Di era globalisasi yang penuh tantangan, SMKN 10 Semarang mengambil peran aktif dalam memenuhi kebutuhan dunia melalui inovasi dan kolaborasi. Berlandaskan prinsip Ikigai yang menekankan pentingnya “apa yang dibutuhkan dunia,” sekolah ini tidak hanya fokus pada pendidikan internal tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara luas.
Inovasi menjadi kata kunci di SMKN 10 Semarang. Dengan tagline “Ciptakan Inovasi Tebarkan Manfaat,” sekolah ini telah mengembangkan berbagai program dan metode pembelajaran yang tidak hanya relevan tetapi juga inspiratif. Inovasi-inovasi tersebut tidak hanya diterapkan dalam lingkungan sekolah tetapi juga dibagikan kepada sekolah lain dan lembaga masyarakat.
Salah satu bentuk kontribusi SMKN 10 Semarang adalah berbagi sumber daya dan pengetahuan yang telah mereka kembangkan. Melalui workshop, seminar, dan publikasi, sekolah ini menyebarkan inovasi pendidikan yang telah terbukti efektif. Ini mencakup metode pembelajaran baru, penggunaan teknologi dalam pendidikan, hingga pengembangan kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman.
SMKN 10 Semarang juga aktif berkolaborasi dengan sekolah dan lembaga lain. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran ide dan strategi yang berharga dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Dengan demikian, sekolah ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan mereka sendiri tetapi juga memberikan dampak positif pada sistem pendidikan di Indonesia.
Manfaat dari inovasi yang ditemukan dan dikembangkan oleh SMKN 10 Semarang tidak terbatas pada lingkungan akademis. Program-program seperti pelatihan keterampilan, pengembangan wirausaha, dan edukasi lingkungan telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan tetapi juga tentang pemberdayaan individu dan komunitas.
Dalam dunia pendidikan, keseimbangan ekonomi adalah salah satu aspek penting yang seringkali menjadi tantangan. Berdasarkan prinsip Ikigai, elemen “apa yang dapat menghasilkan pendapatan” menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan. Sekolah dikelola dengan efisien dan efektif tanpa memungut biaya pendidikan dari orang tua. Pengelolaan anggaran yang baik adalah fondasi dari sekolah yang sehat secara finansial. Setiap rupiah dianggarkan dan digunakan dengan bijaksana, memastikan semua kebutuhan terpenuhi.
Penggunaan teknologi dalam administrasi sekolah bukan hanya tren, tetapi kebutuhan. Sistem manajemen sekolah yang terintegrasi mengotomatisasi proses seperti kehadiran, penilaian, dan komunikasi dengan orang tua. Dengan demikian, sekolah dapat mengurangi beban kerja administratif dan mengalokasikan sumber daya manusia ke area yang lebih produktif.
Kemitraan dengan industri adalah strategi cerdas untuk memperkuat basis finansial sekolah. Melalui program magang, kerjasama, atau sponsorship, sekolah dapat membuka peluang pendanaan baru sekaligus memberikan siswa pengalaman nyata di dunia kerja. Ini juga membantu siswa memahami dinamika pasar dan kebutuhan industri, yang akan berguna ketika mereka memasuki dunia kerja.
Program kewirausahaan seperti Kawal Wirausaha menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang esensial. Dengan mengikuti program ini, siswa tidak hanya belajar teori bisnis tetapi juga praktik nyata dalam menjalankan usaha. Ini membantu mereka mempersiapkan diri untuk mencari nafkah di masa depan dan, pada saat yang sama, menambahkan nilai ekonomi bagi sekolah melalui produk atau jasa yang dihasilkan.
Mengelola sekolah dengan prinsip Ikigai tidak hanya membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih bermakna dan memotivasi, tetapi juga mempersiapkan siswa menghadapi masa depan dengan keterampilan dan nilai-nilai yang dibutuhkan. Dengan menemukan keseimbangan antara apa yang dicintai, dikuasai, dibutuhkan dunia, dan dapat menghasilkan pendapatan, sekolah bisa menjadi tempat yang memupuk potensi setiap individu secara holistik. Ini adalah langkah penting dalam membentuk generasi mendatang yang tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga memiliki tujuan hidup yang kuat dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Melalui penerapan prinsip ikigai ini, SMKN 10 Semarang berhasil menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya fokus pada prestasi akademis, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan praktis. Saat para siswa melangkah keluar dari gerbang sekolah, mereka membawa visi dan harapan sekolah untuk melihat mereka sukses di mana pun mereka berada.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang
Menginspirasi untuk kembali menulis
Selamat dan sukses selalu untuk SMKN 10 Semarang. Semoga prinsip IKIGAI dr SMKN 10 dpt diterapkan dng baik dan outputnya bisa berguna untuk masyarakat luas.
Literasi yang memberi manfaat dan menginspirasi
Selamat dan sukses SMKN 10 Semarang,maju terus,prinsip IKIGAI sangat menginspirasi👍🏻👍🏻👍🏻
Selamat dan sukses SMKN 10 Semarang,sangat terlnspirasi dg prinsip IKIGAI
SMK N 10 Semarang Semakin di minati dan sebagai tujuan untuk anak” SMP Serta sebagai amunisi bagi sekolah untuk membidik pergiruan tinggi dan Du/Di.👍
CEO paket komplet: kaya literatur, kaya gagasan, kaya implementasi.
Inspiratif
Selalu menyimak perjalanan CEO kita ini belajar dan belajar. Sukses pak bos.
Beri Komentar