Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkenal dengan para siswanya yang aktif dengan mayoritas Siswanya adalah laki-laki. Pengalaman sebagai alumni SMK Negeri 10 Semarang, memberikan pembelajaran yang luar biasa kepada saya ketika menjadi Guru kejuruan di sekolah yang dulu saya juga pernah duduk di bangku Siswa tersebut. Sebagai Guru, harus pandai-pandai menguasai suasana kelas agar kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan dengan kondusif.
Pada umumnya, Guru kejuruan SMK khususnya kompetensi keahlian Teknik Pemesinan Kapal adalah kaum laki-laki yang mengajar tentang dasar-dasar gambar, dasar-dasar teknik perkapalan, serta praktik pada sistem perpipaan kapal. Menjadi sebuah persepsi jika laki-laki dan otomotif sudah menjadi satu kesatuan yang melekat dengan menyandang kata ‘keren’ dan ‘Macho’. Namun tidak bagi saya, meskipun perempuan boleh dong mengajar pada bidang teknik perkapalan, dan saya bangga karenanya. Saya ingin membagikan ilmu yang sudah saya dapat selama di Perkuliahan kepada Siswa.
Cara saya dalam mengambil sikap, mulai dari memberi ketegasan, memotivasi Siswa, serta beraneka macam strategi telah banyak saya pelajari, baik dari pengalaman maupun dari rekan Guru sejawat yang juga adalah Guru saya saat sekolah. Tak dipungkiri, rasa jenuh dan sebal pun sering melanda. Namun semua itu mudah dikalahkan dengan semangat saya untuk mencerdaskan tunas-tunas bangsa.
Setiap Siswa memiliki karakter yang berbeda dengan segala bakat dan potensi masing-masing. Banyak sih yang aktifnya super, tapi semua itu harus dihadapi dengan sabar. Jika dinikmati sungguh-sungguh, rasanya itu lucu, konyol, ya seru juga dan pastinya mengingatkan pada masa-masa saya masih pernah duduk di bangku sekolah tercinta ini jugaa.
SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia
Penulis: Mita Pramesti, Alumni