Etika profesi adalah salah satu materi yang sangat penting bagi siswa jurusan Manajemen Logistik. Di dunia kerja, terutama dalam bidang logistik, sikap profesional dan pemahaman mengenai etika kerja yang baik akan sangat menentukan kesuksesan seseorang. Untuk memastikan siswa menguasai materi ini dengan baik, dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan menarik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah model pembelajaran teka-teki silang (crossword puzzle).
Teka-teki silang adalah permainan edukatif yang melibatkan penemuan jawaban acak dari kotakan berisi huruf huruf yang sudah disediakan berdasarkan petunjuk yang diberikan. Dalam pembelajaran etika profesi, guru dapat menjawab teka-teki silang yang berisi istilah-istilah kunci dari materi yang diajarkan, sementara petunjuk yang diberikan bisa berupa definisi atau situasi terkait etika dalam dunia kerja. Siswa diminta untuk mengelompokan kata-kata yang tepat berdasarkan pemahaman mereka tentang etika profesi. Contoh petunjuknya bisa seperti, “Prinsip menjaga informasi perusahaan yang tidak boleh disebarluaskan” dijawab dengan “kerahasiaan”, atau “Sikap jujur dan tidak curang dalam bekerja” dijawab dengan “integritas”.
Metode ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang konsep etika, tetapi juga melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar. Teka-teki silang membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menantang, sehingga siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar. Dengan cara ini, mereka akan lebih mudah memahami konsep-konsep etika karena melibatkan mereka dalam kegiatan yang interaktif dan memicu daya ingat. Selain itu, metode ini juga membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis, karena siswa harus menganalisis petunjuk dan menghubungkannya dengan istilah yang tepat.
Model pembelajaran teka-teki silang juga bisa dilakukan dalam kelompok, di mana siswa dapat berdiskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan teka teki silang. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi dan kerjasama, yang sangat penting dalam dunia kerja, khususnya di bidang logistik. Setelah siswa menyelesaikan teka-teki, guru dapat mengadakan diskusi untuk membahas jawaban yang benar dan memberikan penjelasan lebih lanjut. Ini akan membantu siswa memperdalam pemahaman mereka tentang materi etika profesi yang telah dipelajari.
Selain itu, pembelajaran menggunakan teka-teki silang memberikan variasi dalam metode pengajaran yang tidak monoton. Dengan suasana belajar yang lebih menyenangkan, siswa akan lebih fokus dan antusias dalam mempelajari materi yang sering dianggap sulit. Model ini juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa. Hasil dari puzzle yang mereka kerjakan dapat menjadi indikator sejauh mana mereka memahami konsep etika profesi.
Secara keseluruhan, model pembelajaran teka-teki silang merupakan cara yang inovatif dan efektif untuk mengajarkan etika profesi kepada siswa kelas X Manajemen Logistik di SMK Negeri 10 Semarang. Melalui metode ini, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan, aktif, dan kolaboratif, yang pada akhirnya akan membantu mereka menguasai materi dengan lebih baik. Selain memperkuat pemahaman tentang etika profesi, metode ini juga membangun keterampilan penting seperti kerja sama, komunikasi, dan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Cindi Claudi Anggelina, Mahasiswa Lantip Unnes 2024
Penyunting: Tim Humas dan Literasi
Beri Komentar