Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Menentukan Umur Fosil dengan Projek Base Learning dan Cooperatif Learning di Situs Sangiran

Diterbitkan :

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah mengalami pengawetan secara alami di dalam lapisan tanah. Fosil dapat memberikan informasi tentang sejarah kehidupan di bumi, termasuk evolusi, adaptasi, dan hubungan antara spesies. Salah satu situs yang kaya akan fosil di Indonesia adalah Situs Sangiran, yang terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. Situs Sangiran merupakan situs peradaban manusia purba yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Di situs ini, telah ditemukan berbagai fosil manusia purba, hewan purba, dan tumbuhan purba yang berasal dari zaman Pleistosen, yaitu sekitar 10 ribu tahun sebelum masehi.

Menentukan umur fosil adalah salah satu kegiatan yang penting dalam bidang paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari fosil. Umur fosil dapat menunjukkan kapan makhluk hidup tersebut hidup dan mati, serta bagaimana hubungannya dengan makhluk hidup lainnya. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menentukan umur fosil, yaitu metode relatif dan metode absolut. Metode relatif adalah metode yang membandingkan posisi fosil dalam lapisan tanah dengan fosil lainnya yang sudah diketahui umurnya. Metode absolut adalah metode yang mengukur jumlah isotop radioaktif yang ada dalam fosil atau batuan di sekitarnya.

Projek Base Learning (PBL) dan Cooperatif Learning (CL) adalah dua pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan siswa tentang menentukan umur fosil. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pengalaman belajar siswa melalui proyek yang bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata.CL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan kerjasama antara siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Kedua pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi, keterampilan berpikir kritis, dan pemahaman konsep siswa.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana PBL dan CL dapat diterapkan dalam pembelajaran menentukan umur fosil di Situs Sangiran. Artikel ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) desain pembelajaran, (2) implementasi pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran.

Desain pembelajaran adalah tahap perencanaan yang meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Berikut ini adalah desain pembelajaran untuk menentukan umur fosil dengan PBL dan CL di Situs Sangiran: (1) Tujuan pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan konsep dan proses menentukan umur fosil dengan metode relatif dan absolut, serta menerapkannya pada fosil-fosil yang ditemukan di Situs Sangiran. (2) Materi pembelajaran: Konsep dan proses menentukan umur fosil dengan metode relatif dan absolut, serta contoh-contoh fosil yang ditemukan di Situs Sangiran. (3) Metode pembelajaran: PBL dan CL. PBL digunakan untuk memberikan konteks dan tantangan yang autentik kepada siswa, yaitu membuat laporan tentang umur fosil yang ditemukan di Situs Sangiran. CL digunakan untuk memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara siswa dalam menyelesaikan proyek tersebut. (4) Media pembelajaran: Buku teks, internet, video, slide presentasi, dan fosil-fosil yang ditemukan di Situs Sangiran (jika memungkinkan). (5) Penilaian pembelajaran: Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif dinilai berdasarkan ketepatan, kelengkapan, dan keterampilan berpikir kritis yang ditunjukkan siswa dalam laporan mereka. Aspek afektif dinilai berdasarkan sikap, minat, dan tanggung jawab yang ditunjukkan siswa selama pembelajaran. Aspek psikomotorik dinilai berdasarkan keterampilan praktik dan presentasi yang ditunjukkan siswa dalam menentukan umur fosil.

Implementasi pembelajaran adalah tahap pelaksanaan yang melibatkan interaksi antara guru, siswa, materi, media, dan lingkungan pembelajaran. Berikut ini adalah langkah-langkah implementasi pembelajaran untuk menentukan umur fosil dengan PBL dan CL di Situs Sangiran: (1) Guru memperkenalkan topik pembelajaran, yaitu menentukan umur fosil, dan memberikan gambaran umum tentang Situs Sangiran dan fosil-fosil yang ditemukan di sana. (2) Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, dan memberikan tugas proyek kepada setiap kelompok, yaitu membuat laporan tentang umur fosil yang ditemukan di Situs Sangiran dengan menggunakan metode relatif dan absolut. (3) Guru memberikan sumber belajar yang relevan kepada siswa, seperti buku teks, internet, video, slide presentasi, dan fosil-fosil yang ditemukan di Situs Sangiran (jika memungkinkan). (4) Siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok mereka untuk menyelesaikan proyek. Siswa melakukan penelusuran, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data tentang umur fosil dengan menggunakan metode relatif dan absolut. Siswa juga membuat laporan tertulis yang berisi hasil penelitian mereka, serta rekomendasi untuk pelestarian fosil di Situs Sangiran. (5) Guru memantau dan membimbing siswa selama pembelajaran, serta memberikan umpan balik yang konstruktif dan tepat waktu. (6) Siswa mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas, dan mendiskusikan temuan dan rekomendasi mereka dengan kelompok lain. (7) Guru melakukan refleksi bersama siswa tentang proses dan hasil pembelajaran, serta memberikan penilaian akhir berdasarkan rubrik yang telah disiapkan.

Evaluasi pembelajaran adalah tahap penilaian yang bertujuan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran, serta memberikan informasi untuk perbaikan pembelajaran di masa depan. Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran menentukan umur fosil dengan PBL dan CL di Situs Sangiran: (1) Siswa dapat menjelaskan konsep dan proses menentukan umur fosil dengan metode relatif dan absolut dengan benar dan lengkap; (2) Siswa dapat menerapkan metode relatif dan absolut untuk menentukan umur fosil yang ditemukan di Situs Sangiran dengan tepat dan akurat; (3) Siswa dapat membuat laporan yang berisi hasil penelitian, analisis, dan rekomendasi tentang umur fosil yang ditemukan di Situs Sangiran dengan rapi dan sistematis;(4) Siswa dapat menunjukkan keterampilan berpikir kritis, seperti mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan membuat kesimpulan, dalam pembelajaran; (5) Siswa dapat menunjukkan sikap positif, seperti antusias, tertarik, bertanggung jawab, dan menghargai, dalam pembelajaran; (6) Siswa dapat menunjukkan keterampilan praktik, seperti mengukur, menghitung, dan menggambar, dalam menentukan umur fosil; (7) Siswa dapat menunjukkan keterampilan presentasi, seperti berbicara, mendengarkan, dan memberikan umpan balik, dalam mempresentasikan hasil proyek.

PBL dan CL adalah dua pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan siswa tentang menentukan umur fosil di Situs Sangiran.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Janto, S.Pd., Guru Mapel Sejarah

Editor: Tim Humas

Artikel ini memiliki

14 Komentar

Suparman, S.Pd
Rabu, 20 Mar 2024

Mantap,,,semangat Pak Janto👍👍

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Rabu, 20 Mar 2024

Mantap, Pak Janto.

Balas
Riska Yudha Wardhana
Rabu, 20 Mar 2024

Keren bos

Balas
Helmi Yuhdana H
Rabu, 20 Mar 2024

Mantaabsss ….

Balas
Muslim Anwar
Rabu, 20 Mar 2024

Mantap dan luar biasa

Balas
Dra.Warni
Rabu, 20 Mar 2024

Alhamdulillah model pembelajaran dapat membantu dalam KBM.

Balas
Aprilia Dwi Asriani
Rabu, 20 Mar 2024

Menginspirasi…

Balas
Antar Subandono
Rabu, 20 Mar 2024

Luar biasa .. seperti arkeolog…

Balas
Mulyo S
Rabu, 20 Mar 2024

Pak Janto keren..👍

Balas
Yusuf Trisnawan
Rabu, 20 Mar 2024

Pak Janto hebat👍

Balas
Rabu, 20 Mar 2024

Menentukan umur fosil dengan projeck base learning dan cooperatif learning Pak janto Josss..

Balas
Lestari
Rabu, 20 Mar 2024

Luarbiasa

Balas
maskur
Rabu, 20 Mar 2024

Alhamdulillah

Balas
Johan h
Jumat, 22 Mar 2024

Literasi yang memberi manfaat dan menginspirasi

Balas

Beri Komentar