Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa SMK, karena dapat membantu mereka dalam berkomunikasi, mengakses informasi, dan mengembangkan karir di era global. Namun, banyak siswa SMK yang merasa kesulitan dan kurang tertarik untuk belajar bahasa Inggris, karena metode pembelajaran yang monoton, kurang relevan, dan tidak menantang. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat menciptakan kelas interaktif, di mana siswa dapat berpartisipasi aktif, berkolaborasi, dan berkreasi dalam menggunakan bahasa Inggris.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menciptakan kelas interaktif adalah pembelajaran kreatif. Tornace dan Myres dikutip oleh Triffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34) berpendapat bahwa belajar kreatif adalah “menjadi peka atausadar akan masalah, kekuarangan-kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsur-unsur yang tidak ada, ketidak harmonisan dan sebagainya. Mengumpulkam informasi yang ada, membataskan kesukaran, atau menunjukkan (mengidentifikasi) unsur yang tidak ada, mencari jawaban, membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnya mengkomunikasikan hasil-hasilnya” .
Pembelajaran kreatif juga dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan keterlibatan siswa dalam belajar. Pembelajaran kreatif dapat diterapkan pada mata pelajaran bahasa Inggris SMK dengan beberapa langkah berikut:
Pertama, Menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, kebutuhan, dan minat siswa SMK. Tujuan pembelajaran harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dari bahasa Inggris, serta mengintegrasikan keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading, writing) dan kompetensi lintas kurikuler (misalnya literasi digital, kewirausahaan, kerjasama tim).
Kedua, Memilih materi pembelajaran yang relevan, bermakna, dan menarik bagi siswa SMK. Materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan konteks siswa SMK, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi, menemukan, dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris. Materi pembelajaran dapat berupa teks autentik (misalnya artikel, video, podcast), proyek (misalnya membuat blog, podcast, video), atau simulasi (misalnya role play, debat, presentasi).
Ketiga, Merancang kegiatan pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus melibatkan siswa dalam proses berpikir tingkat tinggi (misalnya analisis, sintesis, evaluasi), berkomunikasi secara efektif (misalnya menyampaikan ide, memberi umpan balik), dan menciptakan produk baru (misalnya poster, brosur, lagu). Kegiatan pembelajaran juga harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja secara individu maupun kelompok, serta menggunakan media dan sumber belajar yang bervariasi (misalnya buku, internet, alat peraga).
Keempat, Melakukan penilaian pembelajaran yang otentik, komprehensif, dan reflektif. Penilaian pembelajaran harus mengukur pencapaian tujuan pembelajaran secara menyeluruh, baik aspek proses maupun produk dari pembelajaran kreatif. Penilaian pembelajaran juga harus memberikan umpan balik yang konstruktif bagi siswa untuk meningkatkan kualitas belajar mereka, serta mendorong siswa untuk merefleksikan hasil belajar mereka sendiri. Penilaian pembelajaran dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen (misalnya rubrik, portofolio, jurnal).
Dengan menerapkan strategi pembelajaran kreatif pada mata pelajaran bahasa Inggris SMK, diharapkan dapat menciptakan kelas interaktif yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa SMK, serta mengembangkan kreativitas, keterampilan dan karakter positif siswa SMK.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Nindar Setiyoningsih, S.Pd., Guru Mapel Bahasa Inggris
Editor: Tim Humas dan Literasi
Pembelajaran bermakna berinovatif…
Betul sekali, pembelajaran kreatif yang kekinian sangat disukai oleh siswa sehingga KBM menjadi lebih bermakna.
Luaarr biasaaa…….
PembeLajaran yang kreatif dan menyenangkan👍
Sangat menginspirasi pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Beri Komentar