Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Melatih Murid Praktik Kerja Lapangan Memahami Langkah Kerja Perbaikan Mobil Berdasarkan Keluhan Pemilik Kendaraan

Diterbitkan :

Murid melaksanakan pembelajaran praktik melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri tidak hanya bertujuan untuk mempraktikkan hasil pembelajaran di sekolah, namun juga bagaimana proses pengerjaan dilakukan dengan benar dan tepat sesuai SOP. Di tempat PKL, murid dengan jurusan teknik kendaraan ringan juga belajar berinteraksi dengan pelanggan atau pemilik mobil yang ingin mendapatkan layanan pemeliharaan maupun perbaikan (servis) mobil miliknya.

Servis mobil yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang keluhan pemilik mobil. Penulis merupakan Guru Pengampu mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan kelas XII, mengingat bahwa murid kelas XII telah melaksanakan PKL, sehingga penulis akan menyajikan langkah-langkah sistematis dalam melakukan servis berdasarkan keluhan yang diterima.

Di bengkel tempat murid melaksanakan PKL, keluhan pemilik mobil merupakan indikator penting dari kondisi kendaraan. Melalui pemahaman yang baik terhadap keluhan tersebut, dengan didampingi oleh mentor (mekanik pembimbing) di bengkel murid PKL dapat melaksanakan prosedur servis yang lebih efisien dan akurat. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi proses servis, serta meminimalkan kemungkinan masalah yang terabaikan.

Berikut adalah langkah-langkah servis mobil yang dapat dilaksanakan:

Pertama, Pengumpulan Informasi Awal. Mengumpulkan informasi dari pemilik mobil, yang mencakup mencakup: (1) Jenis keluhan (misalnya suara aneh, kehilangan tenaga, atau masalah rem), (2) Kondisi kendaraan (tahun, model, dan riwayat servis), (3) Lingkungan penggunaan (misalnya penggunaan di kota atau jalan raya).

Kedua, Diagnosa Awal. Setelah mendapatkan informasi, teknisi perlu melakukan diagnosa awal untuk memahami sifat masalah. Langkah ini mencakup: (1) Mendengarkan keluhan pemilik secara langsung; (2) Melakukan pengamatan visual terhadap kendaraan; (3) Menggunakan alat diagnostik (jika diperlukan) untuk mendapatkan kode kesalahan.

Ketiga, Pemeriksaan Fisik. Setelah diagnosa awal, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan fisik terhadap komponen yang terkait dengan keluhan. Beberapa komponen yang perlu diperiksa antara lain: (1) Mesin: Memeriksa sistem bahan bakar, penyalaan, dan suara mesin; (2) Rem: Memeriksa kampas rem, cakram, dan sistem hidrolik; (3) Suspensi dan Roda: Memeriksa kondisi shock absorber, pegas, dan ban.

Keempat, Analisis dan Pengujian. Setelah pemeriksaan fisik, lakukan analisis untuk menentukan penyebab keluhan. Pengujian dapat dilakukan dengan: (1) Mengendarai mobil untuk merasakan langsung masalahnya; (2) Melakukan tes tekanan pada sistem rem dan ban; (3) Memeriksa parameter mesin dengan alat diagnostik.

Kelima, Rekomendasi Perbaikan. Berdasarkan analisis, buatlah rekomendasi perbaikan yang tepat. Rekomendasi ini harus mencakup: (1) Tindakan perbaikan yang diperlukan (misalnya penggantian komponen, penyesuaian, atau pembersihan); (2) Estimasi waktu dan biaya perbaikan; (3) Rincian tentang pemeliharaan yang disarankan untuk mencegah masalah serupa di masa depan.

Keenam, Pelaksanaan Servis. Setelah disetujui oleh pemilik, lakukan tindakan perbaikan sesuai dengan rekomendasi. Pastikan untuk: (1) Menggunakan suku cadang yang berkualitas; (2) Mengikuti prosedur servis standar untuk memastikan keamanan dan efisiensi; (3) Menguji kendaraan setelah perbaikan untuk memastikan masalah teratasi.

Ketujuh, Laporan Servis dan Umpan Balik. Setelah servis selesai, buatlah laporan servis yang mencakup: (1) Ringkasan masalah dan tindakan yang diambil; (2) Rekomendasi pemeliharaan untuk pemilik mobil; (3) Minta umpan balik dari pemilik mengenai pengalaman servis untuk meningkatkan layanan di masa mendatang.

Mengerjakan servis mobil berdasarkan keluhan pemilik mobil memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, teknisi dapat memastikan bahwa masalah ditangani secara efisien dan memuaskan. Peningkatan komunikasi antara pemilik dan teknisi, serta pemahaman yang mendalam tentang keluhan, akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan keandalan kendaraan.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Djoko Saputro, S.Pd., Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

3 Komentar

Suparman, S.Pd
Selasa, 15 Okt 2024

Mantap Pak Joko👍💯

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Selasa, 15 Okt 2024

Keren…p Djoko

Balas
Antar subandana
Selasa, 15 Okt 2024

Sangat menginspirasi

Balas

Beri Komentar