Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Pemanfaatan Kardus Bekas Sebagai Alat Peraga Diorama Siklus Hidrologi dalam Pembelajaran Projek IPAS dengan Model Project Based Learning

Diterbitkan :

Model pembelajaran Project-based Learning  (PjBL) telah menjadi salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu implementasi model pembelajaran PjBL dalam pembelajaran projek IPAS untuk peserta didik kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu pembuatan diorama siklus hidrologi menggunakan kardus bekas sebagai bahan utama. Siklus hidrologi adalah konsep penting dalam ilmu pengetahuan alam yang menggambarkan pergerakan air di Bumi. Diorama siklus hidrologi, dengan segala elemennya, memungkinkan peserta didik untuk memvisualisasikan konsep ini secara interaktif dan mengintegrasikan pemahaman tentang pentingnya konservasi air. Pembelajaran ini dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, serta kemampuan untuk mempresentasikan hasil proyek mereka.

Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep dalam konteks nyata, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Dalam konteks pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS), penggunaan alat peraga seperti diorama sangat efektif untuk menggambarkan konsep-konsep penting seperti siklus hidrologi. Kardus bekas adalah bahan yang mudah ditemukan, murah, dan ramah lingkungan. Dalam pembelajaran Projek IPAS, penggunaan kardus bekas sebagai bahan untuk membuat diorama siklus hidrologi memberikan manfaat. Diorama adalah representasi tiga dimensi dari suatu lingkungan atau konsep, dan dalam hal ini, siklus hidrologi. Model pembelajaran PjBL memerlukan langkah-langkah tertentu, dalam konteks proyek diorama siklus hidrologi, langkah-langkah ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep siklus air. Selain itu, PjBL juga mengintegrasikan keterampilan kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Peserta didik harus berkolaborasi dalam tim untuk merancang dan membuat diorama siklus hidrologi, menciptakan model yang menggambarkan konsep dengan akurat.

Dalam diorama ini, peserta didik dapat membuat elemen-elemen seperti matahari, sungai, laut, awan, dan vegetasi. Melalui pembuatan diorama, peserta didik bisa merasakan konsep tersebut secara nyata dan interaktif, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan mendalam. Diorama juga memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana air berperan dalam ekosistem dan kehidupan sehari-hari. Material Bekas ternyata memiliki manfaat dalam Pembelajaran, Penggunaan material bekas, seperti kardus, dalam pembelajaran proyek dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep ilmiah dengan pendekatan yang lebih praktis. Penggunaan kardus bekas memungkinkan peserta didik untuk melibatkan diri dalam proses pembuatan diorama, yang mengintegrasikan konsep-konsep teoritis dengan pengalaman nyata. Dengan demikian, peserta didik dapat lebih baik memahami konsep siklus hidrologi dan bagaimana itu berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanfaatan bahan bekas sebagai alat peraga diorama siklus air merupakan salah satu kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan. Pemanfaatan bahan bekas, seperti kardus, juga dapat mempromosikan kesadaran lingkungan di kalangan peserta didik, seiring dengan memahami proses-proses hidrologi. Penggunaan kardus bekas mendukung aspek ramah lingkungan dan mengajarkan peserta didik tentang daur ulang serta pentingnya mengurangi limbah. Pembuatan diorama dengan bahan-bahan sederhana seperti kardus dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Pembuatan diorama memberikan peserta didik kesempatan untuk merancang, menciptakan, dan memvisualisasikan konsep siklus hidrologi sesuai dengan pemahaman mereka. Ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tetapi juga mendorong kreativitas dan motivasi dalam pembelajaran.

Alat peraga diorama sangat efektif dalam membantu peserta didik memvisualisasi konsep-konsep kompleks seperti siklus hidrologi. Konsep siklus hidrologi melibatkan banyak proses yang kompleks, seperti evaporasi, kondensasi, dan aliran air di berbagai lingkungan. Diorama memberikan representasi visual yang nyata dan membantu peserta didik memahami bagaimana semua komponen ini berinteraksi. Penggunaan diorama siklus hidrologi yang dibuat dari kardus bekas juga dapat membantu peserta didik memahami pentingnya konservasi sumber daya air. Pemanfaatan kardus bekas sebagai bahan untuk alat peraga diorama siklus hidrologi dalam pembelajaran Projek IPAS dengan model Project Based Learning adalah pendekatan yang kreatif, ekonomis, dan pedagogis yang efektif. Dengan menggunakan kardus bekas, peserta didik tidak hanya memahami konsep siklus hidrologi dengan lebih baik, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis, kesadaran lingkungan, dan kreativitas. Ini adalah langkah positif dalam memperkaya pembelajaran IPAS dan menginspirasi peserta didik untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Penulis : Husna Amalana, M.Pd, Guru IPAS SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar